Penelitian bertujuan untuk menganalisis efektivitas pelayanan sosial dan pembinaan anak jalanan di Kabupaten Sorong Selatan, Provinsi Papua Barat Daya, serta mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dalam implementasinya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan studi dokumentasi terhadap enam informan yang dipilih secara purposif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanganan anak jalanan di wilayah tersebut belum optimal meskipun melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan panti sosial. Faktor utama yang menghambat efektivitas program antara lain ketiadaan Peraturan Daerah (Perda) khusus untuk penanganan anak jalanan, keterbatasan sumber daya manusia dan sarana prasarana, serta rendahnya kesadaran keluarga dalam pengasuhan berbasis agama dan budaya. Inovasi seperti rumah singgah dan kolaborasi antarstakeholder belum mampu menekan peningkatan jumlah anak jalanan secara signifikan. Temuan ini mengindikasikan perlunya kebijakan yang lebih komprehensif, peningkatan kapasitas SDM, dan pendekatan berbasis kearifan lokal untuk mencapai hasil yang berkelanjutan. This study aims to analyze the effectiveness of social services and coaching programs for street children in South Sorong Regency, West Papua Province, and identify the inhibiting factors in their implementation. A descriptive qualitative method was employed, with data collected through in-depth interviews and documentation studies involving six purposively selected informants. The results reveal that the handling of street children in the region remains suboptimal despite the involvement of various stakeholders, including the government, non-governmental organizations (NGOs), and social institutions. Key challenges include the absence of regional regulations (Perda) specific to street children, limited human and infrastructure resources, and low family awareness regarding child-rearing based on religious and cultural values. Innovations such as shelters and multi-stakeholder collaborations have yet to significantly reduce the number of street children. These findings underscore the need for more comprehensive policies, capacity-building initiatives, and local wisdom.
Copyrights © 2025