Kesulitan belajar merupakan kondisi dimana terjadinya hambatan yang membuat seseorang mengalami kesulitan dalam memahami, memproses, atau mengaplikasikan informasi dan keterampilan yang telah diajarkan. Kesulitan belajar bisa disebabkan oleh faktor kognitif, emosional, sosial atau biologis. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh konseling kelompok dengan Teknik Problem Solving untuk mengatasi Kesulitan Belajar siswa SMA Negeri 15 Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis eksperimen dengan desain penelitian yang digunakan adalah Pre-Experimental Design dengan model desain One-Group Pretest-Posttest Design. Adapun pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner atau angket tentang kesulitan belajar siswa melalui penyebaran pretest dan posttest yang selanjutnya dianalisis dengan uji Wilcoxon dan uji Rank Spearman dengan bantuan program SPSS Versi 25 Windows. Berdasarkan hasil data yang diperoleh tingkat kesulitan belajar siswa sebelum diberikan layanan konseling kelompok dengan teknik Problem Solving dalam kategori tinggi dan mengalami penurunan tingkat kesulitan belajar setelah diberikan layanan konseling kelompok dengan teknik Problem Solving. Selanjutnya pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat kesulitan belajar siswa sebelum dan sesudah diberikan layanan konseling kelompok dengan teknik Problem Solving dan layanan konseling kelompok dengan teknik Problem Solving berpengaruh dalam mengatasi kesulitan belajar siswa.
Copyrights © 2025