Pondok pesantren sebagai salah satu lembaga agama (Islam) tentu saja tidak bisa melepaskan diri dari peran pembebasan dan pemberdayaan santri, khusunnya dalam bidang ekonomi, yang sejatinya adalah bagian dari integrasi dari masalah umat islam itu sendiri. Hal demikian ini diperkuat lagi dengan kenyataan bahwa pesantren merupakan lembanga pendidikan keagamaan Islam yang mengakar di masyarakat yang memiliki posisi strategi dalam upaya pengembangan umat dan mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang tangguh dan mandiri. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan nilai-nilai yang ditanamkan pesantren Al-Ittifaq kepada santrinya adalah dengan menonjolkan etos kerja, disiplin yang tinggi, dan siap untuk kerja keras. Dengan nilai kemandirian tersebut lulusan santri memiliki kualitas pengetahuan, kemampuan, sikap, dan keterampilan yang siap terjun di masyarakat dengan ilmu agama dan keterampilan agribisnisnya. Model konseptual dalam membentuk kemandirian santri dengan pembelajaran sistem AKOSA (alami, kemukakan, olah, dan aplikasikan). Praksis dalam membentuk kemandirian santri melalui pembentukan pengurus inti agribisnis, melakukan pelatihan-pelatihan praktis, membentuk Pusat Inkubator Agribinis (PIA), melakukan kerjasama/kemitraan, danĀ membentuk kelompok-kelompok kerja agribisnis.
Copyrights © 2025