Limbah cair yang dihasilkan oleh industri farmasi mengandung senyawa aktif farmasi (PhACs) serta parameter pencemar seperti Chemical Oxygen Demand (COD) dan Biological Oxygen Demand (BOD), yang bersifat persisten dan sulit terdegradasi secara alami, sehingga berpotensi mencemari lingkungan perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji berbagai strategi dan teknologi pengolahan limbah cair di industri farmasi serta mengevaluasi efektivitasnya dalam menurunkan beban pencemar. Kajian ini menggunakan pendekatan studi pustaka terhadap literatur ilmiah dan dokumen resmi yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa teknologi pengolahan seperti kombinasi proses anaerobik-aerobik, sistem biofilter, koagulasi-flokulasi, serta metode reagen Fenton dan Advanced Oxidation Processes (AOPs) memiliki potensi tinggi dalam menurunkan kadar polutan. Wetland buatan juga terbukti efektif dan ramah lingkungan. Namun demikian, implementasi teknologi ini masih menghadapi tantangan, termasuk keterbatasan infrastruktur, biaya operasional yang tinggi, serta belum adanya regulasi spesifik terkait PhACs di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan pengelolaan limbah yang terintegrasi, didukung oleh kebijakan yang adaptif serta adopsi teknologi yang berkelanjutan guna menjamin perlindungan lingkungan dan kesehatan masyarakat
Copyrights © 2025