Drop tegangan dan susut transmisi menjadi permasalahan yang terjadi pada Sistem Tambora karena adanya gangguan PLTU dan pemeliharaan jaringan transmisi. Drop tegangan dan susut transmisi paling kecil terjadi ketika PLTU beroperasi normal yaitu 4,9% drop tegangan dan 2,85% susut. Sedangkan drop tegangan dan susut paling besar terjadi ketika terdapat pekerjaan pada line Labuhan-Alas dengan kondisi PLTU mengalami gangguan yaitu 12% drop tegangan dan 8,24% susut. Masalah ini menjadi perhatian sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas penyediaan listrik di Sistem Tambora. Tujuan dari penelitian adalah melakukan studi kasus dalam penambahan kapasitor untuk perbaikan drop tegangan dan susut. Penelitian ini menggunakan simulasi DIgSilent yang telah dilakukan validasi sesuai sistem riil dengan komparasi data antara monitoring sistem SCADA dan hasil simulasi. Error tertinggi yang dihasilkan adalah 1,79% dimana masih dalam margin yang diperbolehkan. Berdasarkan perhitungan, nilai kapasitor yang optimal dipasang pada GI Alas adalah 6 MVAR dengan pertimbangan beban harian pada pukul 12:00 WITA. Setelah dilakukan perbaikan dengan pemasangan kapasitor maka nilai drop tegangan menjadi 2,76% atau turun 2,15% dan susut transmisi menjadi 2,47% atau turun 0,38% dalam kondisi normal. Sedangkan untuk kondisi PLTU gangguan dan pekerjaan pemeliharaan nilai drop tegangan menjadi 7,35% atau turun 4,62%. Serta susut transmisi menjadi 6,17% atau turun 2,06%.
Copyrights © 2025