Fasciolosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit Fasciola sp. yang menyerang hewan ruminansia dan sering menyebabkan kerugian dikalangan peternak berupa turunnya tingkat produktivitas ternak bahkan sampai menyebabkan kematian pada ternak. Pengobatan secara rutin dengan anthelmintik yang sama dapat menimbulkan resiko terjadinya resistensi. Daun kelor merupakan jenis hijauan pakan ternak yang selain dapat memenuhi kebutuhan protein dan serat yang tinggi juga dapat berfungsi sebagai obat herbal anthelmintik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek vermisidal ekstrak daunkelor terhadap Fasciola Sp. secara in vitro ditinjau dari lama waktu kematian. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah cacing Fasciola yang di ambil dari Rumah Potong Hewan (RPH) Majeluk. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dengan 5 pengulangan, perlakuan pada penelitian ini terdiri dari ekstrak daun kelor konsentrasi 2,5%, 3,5% dan 4,5%. Albendazole sebagai kontrol positif dengan serta kontrol negatif menggunakan aquades. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam analysis of variance (ANOVA), diuji lanjut menggunakan uji duncan. Hasil penelitian ini menunjukkan perlakuan ekstrak daun kelor dengan konsentrasi 2,5%, 3,5%, 4,5% memiliki pengaruh yang berbeda nyata (P>0,05) dalam mempercepat waktu kematian Fasciola sp. dibandingkan kontrol negatif (aquades), namun masih lebih rendah dibanding perlakuan Albendazole. Pemberian Albendazole menyebabkan kematian cacing lebih cepat dari pada ekstrak daun Kelor.
Copyrights © 2025