Latar Belakang: Stunting adalah masalah gizi yang terjadi sebagai akibat dari kekurangan gizi dalam kurun waktu yang cukup lama. Menurut WHO Child Grwoth Standart Stunting dasarkan pada indeks panjang badan dibanding umur (PB/U) atau tinggi badan dibanding umur (TB/U) dengan batas (z-score)kurang dari 2-SD. Pola asuh merupakan penyebab tidak langsung dari stunting. Dengan pola asuh yang baik dari seorang ibu, dapat mencegah masalah stunting sejak dini. Pola asuh menjadi modal penting bagi tumbuh kembang seorang anakTujuan: Mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan kejadian stunting pada balita di Puskesmas Baru Kecamatan Dusun Selatan.Metode: Jenis penelitian kuantitatif, desain Case Control. Jumlah sampel sebanyak 30 orang tua dan balita. Teknik pengambilan sampel Random Sampling.Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan sumber data primer, serta dianalisis menggunakan uji Chi Square.Hasil: Dari 30 responden sebagian besar balita mayoritas berusia 25-36 bulan sebanyak 13 orang (43,3%), berjenis kelamin laki-laki sebanyak 16 orang (53,3%), usia orang tua balita ≤30 sebanyak 17 orang (56,7%), orang tua memiliki pendidikan SD sebanyak 12 orang (40%), orang tua memiliki pekerjaan sebanyak 22 orang (73,3%), orang tua dengan kategori kurang sebanyak 22 orang (73,3%), kejadian stunting pada balita sebesar 50%. Dan hubungan pola asuh dengan kejadian stunting (p-value=1,000; >0,05)Simpulan: Tidak ada hubungan pola asuh orang tua dengan kejadian stunting pada balita. Bagi orang tua balita agar selalu memantau berat dan tinggi badan setiap bulan sehingga mengurangi risiko stunting. Kata kunci: bayi/balita, orang tua, pola asuh, stunting
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025