Film Semusim Setelah Kemarau bertujuan untuk menganalisis pengalaman perempuan dari keluarga broken home dan dampaknya terhadap perkembangan emosional dan sosial. Dengan metode analisis isi, penelitian ini mengeksplorasi karakter Kaldera sebagai representasi perempuan broken home. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidakhadiran sosok Ayah berpengaruh terhadap perkembangan psikologisnya, mengakibatkan kesulitan menjalin hubungan interpersonal serta rasa percaya diri. Stigma sosial memperburuk tekanan emosional yang dialami. Film ini menyoroti perjuangan Kaldera dalam mencari validasi kasih sayang dan membangun identitas diri di tengah kondisi keluarga yang tidak stabil. Menegaskan pentingnya dukungan sosial dalam menghadapi tantangan psikologis dan sosial.
Copyrights © 2025