Diabetes mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme yang ditandai dengan defisiensi sekresi insulin, resistensi insulin, atau keduanya. Brotowali (Tinospora crispa L.), tanaman merambat asli Asia Tenggara, telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi DM. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis potensi brotowali sebagai agen antidiabetes melalui pendekatan in vivo, in vitro, dan in silico. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak brotowali mengandung senyawa bioaktif seperti alkaloid, flavonoid, dan tanin yang berperan dalam menurunkan kadar glukosa darah melalui mekanisme penghambatan enzim α-glukosidase dan dipeptidyl peptidase-IV (DPP-IV). Studi in vivo pada hewan uji membuktikan efek hipoglikemik brotowali, dengan penurunan kadar glukosa darah hingga 89,3 mg/dL pada dosis 300 mg/kgBB. Analisis molecular docking mengungkap bahwa senyawa aktif brotowali (misalnya, borapetosida C dan N-asetilanonain) memiliki afinitas inhibisi lebih kuat terhadap α-glukosidase (ΔG = -11,6 kkal/mol) dan DPP-IV (ΔG = -107,7 kkal/mol) dibandingkan acarbose dan alogliptin. Temuan ini menunjukkan bahwa brotowali berpotensi dikembangkan sebagai fitofarmaka antidiabetes, namun diperlukan penelitian lanjutan terkait uji klinis dan toksisitas pada manusia.
Copyrights © 2025