Aksiologi merupakan cabang dari filsafat yang secara khusus membahas tentang teori nilai, manfaat, serta segala sesuatu yang dianggap penting dan bernilai dalam kehidupan manusia. Dalam filsafat, aksiologi terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu etika dan estetika. Etika sendiri memiliki dua bentuk penting: Etika Deskriptif, yang menggambarkan perilaku moral sebagaimana adanya dalam masyarakat tanpa memberikan penilaian, dan Etika Normatif, yang menetapkan standar mengenai apa yang seharusnya dilakukan secara moral. Sementara itu, estetika juga terbagi dua, yaitu Estetika Deskriptif, yang berfungsi untuk mendeskripsikan pengalaman manusia terhadap keindahan, serta Estetika Normatif, yang menetapkan tolok ukur atau standar tentang keindahan ideal menurut filsafat. Sumber nilai dalam aksiologi terdiri atas dua unsur utama, yaitu nilai Ilahiyah, yang bersumber dari Tuhan atau wahyu, dan nilai Insaniyah, yang berasal dari pengalaman manusia dalam kehidupan sehari-hari. Karakteristik nilai pun dibedakan menjadi dua, yakni nilai objektif, yang bersifat universal dan tidak tergantung pada persepsi individu, serta nilai subjektif, yang sangat dipengaruhi oleh pandangan pribadi dan pengalaman seseorang. Selain itu, nilai juga diklasifikasikan menjadi nilai absolut yang tidak berubah oleh ruang dan waktu, serta nilai relatif yang bisa berubah sesuai dengan konteks budaya, sosial, dan zaman. Dalam hakikat nilai, dikenal berbagai dimensi seperti nilai kehidupan, nilai kenikmatan, nilai kegunaan, nilai intelektual, nilai etika, nilai estetika, dan nilai religius. Seluruh dimensi nilai yang telah dijelaskan, mulai dari nilai kehidupan, kenikmatan, kegunaan, intelektual, etika, estetika, hingga nilai religius, memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan tujuan utama pendidikan Islam. Hal ini karena pendidikan Islam tidak hanya berfokus pada aspek kognitif semata, tetapi juga menekankan pembentukan karakter dan kepribadian yang utuh.
Copyrights © 2025