Pendahuluan: Wanita hamil merupakan kelompok yang rentan terhadap infeksi menular seksual seperti HIV/AIDS, hepatitis B, dan sifilis, yang dapat memberikan dampak serius terhadap kesehatan ibu dan janin. Infeksi ini dapat ditularkan secara vertikal dari ibu ke bayi, sehingga berpotensi menyebabkan kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, cacat bawaan, atau bahkan kematian neonatal. Tujuan: untuk mengetahui peran petugas kesehatan dalam meningkatkan kepatuhan ibu hamil terhadap pemeriksaan triple eliminasi. Metode: Basis data yang digunakan meliputi PubMed, Science Direct, dan Google Scholar. Kata kunci yang digunakan adalah faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku wanita hamil dalam skrining eliminasi tiga penyakit. Sebanyak 10 artikel diperoleh dari hasil pencarian literatur. Artikel yang ditemukan disaring menggunakan kerangka PICO dan metode CRAAP. Hasil: Studi ini menemukan delapan peran tenaga kesehatan yang memengaruhi perilaku wanita hamil dalam skrining triple eliminasi, yaitu: memberikan edukasi yang jelas dan efektif, memberikan dukungan psikososial, melakukan pengingat rutin, mengintegrasikan pendekatan kultural dan interpersonal, mengoptimalkan kelas ibu hamil, meningkatkan akses layanan, melibatkan komunitas dan tokoh masyarakat dan meningkatkan pengetahuan ibu hamil. Kesimpulan: Pemeriksaan triple eliminasi penting untuk mencegah penularan HIV, sifilis, dan hepatitis B dari ibu ke bayi. Kepatuhan ibu hamil dipengaruhi oleh peran tenaga kesehatan melalui edukasi, pengingat, dan dukungan psikososial. Program kelas ibu hamil, pengetahuan yang memadai, serta akses layanan kesehatan yang mudah dan terjangkau juga terbukti meningkatkan kepatuhan ibu hamil terhadap pemeriksaan ini.
Copyrights © 2025