Latar Belakang: Rasa haus merupakan salah satu bentuk komplikasi pada penderita gagal jantung dan gagal ginjal kronis yang menjalankan program pembatasan cairan. Apabila tidak diberikan tatalaksana yang adekuat, rasa haus dapat memperburuk kondisi penyakit akibat kelebihan cairan karena intake yang berlebih. Terapi akupresur merupakan salah satu intervensi nonfarmakologis dapat diterapkan oleh perawat untuk mengatasi haus. Tujuan: Mengeksplorasi efektivitas terapi akupresur dalam manajemen haus pada penderita gagal jantung dan gagal ginjal kronis. Metode: Studi ini menggunakan metode tinjauan sistematis berdasarkan pedoman PRISMA. Artikel diperoleh dari basis data Pubmed, ScienceDirect, ProQuest, Sage Journals, dan Taylor and Franchis, serta sumber lain yang diterbitkan sebelum tahun 2025. Seleksi artikel dilakukan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, kemudian dianalisis secara kritis menggunakan pedoman JBI Critical Appraisal Checklist. Hasil: Dari 4.628 artikel, 6 artikel studi RCT dan 1 studi kuasi eksperimen diikutsertakan dalam analisis. Hasil analisis menunjukkan bahwa akupresur terbukti efektif untuk menurunkan intensitas haus, distres haus, dan xerostomia yang dialami pasien gagal jantung dan gagal ginjal kronis. Jenis akupresur dapat berupa akupresur tubuh maupun akupresur telinga. Kesimpulan: Terapi akupresur dapat menjadi alternatif intervensi keperawatan untuk mengatasi rasa haus pada pasien gagal jantung dan gagal ginjal kronis.
Copyrights © 2025