Latar Belakang: Lansia di Indonesia menghadapi prevalensi depresi tinggi (sekitar 32%), terutama di panti werdha, akibat isolasi sosial, penurunan fungsi tubuh, dan minimnya dukungan emosional. Terapi farmakologis memiliki keterbatasan seperti efek samping dan risiko ketergantungan. Oleh karena itu, diperlukan intervensi non-farmakologis seperti TEMA yang menggabungkan ekspresi emosi visual (Tree Emotion) dan verbal (Word Affirmation) untuk mengatasi hambatan komunikasi emosional pada lansia. Tujuan: Menganalisis efektivitas teknik TEMA dalam menurunkan tingkat depresi pada lansia di Panti Tresna Werdha Yogyakarta. Metode: Penelitian menggunakan desain quasi-experimental one group pretest-posttest dengan sampel 7 lansia (purposive sampling). Instrumen pengukuran depresi adalah Geriatric Depression Scale (GDS). Hasil: Hasil pretest menunjukkan skor GDS subjek masuk kategori depresi sedang-berat. Setelah intervensi, 5 dari 7 subjek mengalami penurunan skor dan dua subjek lain skornya stabil. Analisis statistik membuktikan perbedaan signifikan antara pretest dan posttest (p=0,017). Kesimpulan: Teknik TEMA secara statistik efektif menurunkan depresi pada lansia, dengan kombinasi ekspresi emosi visual dan verbal sebagai kunci keberhasilan. Implementasinya direkomendasikan sebagai terapi komplementer di panti jompo untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis lansia
Copyrights © 2025