Kesejahteraan hewan menjadi isu yang mengkhawatirkan seiring dengan peningkatan popularitas kelinci sebagai hewan peliharaan. Kelinci sering kali dipelihara dalam kondisi yang tidak memadai sehingga mengakibatkan terjadinya kematian dini. Tinjauan ini dilakukan untuk mengulas penerapan kesejahteraan hewan dalam pemeliharaan kelinci berdasarkan berbagai literatur dari berbagai sumber. Kelinci membutuhkan hijauan sebagai pakan utama dan konsentrat sebagai pelengkap, sementara air minum harus disediakan secara ad-libitum. Lingkungan dan perkandangan yang memadai dapat mendukung aktivitas dan perilaku alamiah sehingga meminimalisir stres. Penyakit umum seperti diare, kembung, dan scabies sering dijumpai akibat kondisi kandang yang buruk atau pemberian pakan yang tidak tepat. Kelinci memiliki perilaku alamiah yang harus difasilitasi sebagai upaya memenuhi salah satu kebutuhan dasarnya. Kelinci dapat dikawinkan pada saat umur 5-6 bulan. Perkawinan dapat dilakukan saat betina menunjukkan tanda-tanda berahi kemudian dimasukkan ke dalam kandang kelinci jantan dan dipisahkan kembali ketika perkawinan telah terjadi. Kelinci betina yang telah bunting membutuhkan pakan lebih banyak, kandang yang lebih luas, dan kotak untuk membuat sarang sebagai tempat merawat anaknya ketika lahir. Handling kelinci selama proses pemeliharaan juga harus dilakukan dengan metode yang benar untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi kelinci. Hasil tinjauan literatur menunjukkan bahwa kesejahteraan hewan dapat dicapai melalui penerapan manajemen pemeliharaan yang baik.
Copyrights © 2025