Penelitian ini menganalisis sampul Majalah Tempo edisi 15 September 2024 berjudul Berebut Anak Abah dengan menggunakan pendekatan semiotika Charles Sanders Peirce untuk mengungkap makna visual dan pesan tersembunyi yang disampaikan melalui elemen-elemen ilustrasi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi langsung dan studi pustaka. Ilustrasi pada sampul menampilkan Ridwan Kamil dan Pramono Anung sedang bermain catur di atas peta Jakarta, dengan bidak catur yang merepresentasikan strategi politik dan perebutan kekuasaan. Visual ini memuat kritik terhadap dinamika Pilkada Jakarta 2024, terutama terkait perebutan dukungan massa Anies Baswedan, yang disebut "Anak Abah.". Elemen-elemen visual seperti warna, ekspresi wajah, dan simbol-simbol catur digunakan untuk memperkuat narasi politik yang disampaikan Tempo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampul ini tidak hanya menggambarkan kompetisi politik secara strategis, tetapi juga menyoroti isu-isu sosial dan simbol kekuasaan yang lebih luas dalam konteks politik Indonesia. Melalui ilustrasi ini, Tempo berhasil menyampaikan pesan editorial yang kompleks, di mana setiap elemen visual memiliki makna kontekstual yang mendalam. Studi ini menegaskan bahwa ilustrasi sampul dapat menjadi medium kritis untuk merefleksikan dinamika sosial dan politik, terutama dalam Pilkada Jakarta 2024
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025