Pembangkit listrik di pabrik gula pada umumnya menggunakan sistem kogenerasi dalam menghasilkan energi listrik dan panas untuk menjalankan proses industrinya. Ampas tebu atau bagasse merupakan produk sampingan yang dihasilkan dari proses penggilingan tebu yang dapat digunakan kembali sebagai bahan bakar utama pada boiler. Akan tetapi, ampas tebu masih memiliki kandungan air yang cukup tinggi, yaitu sebesar 55% sehingga dapat mempengaruhi efisiensi pembakaran yang dapat berdampak terhadap kinerja keseluruhan pembangkit. Maka dari itu, penelitian analisis eksergi dilakukan guna mengevaluasi kehilangan energi dan mengidentifikasi peluang peningkatan efisiensi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi eksergi dan destruksi eksergi pada berbagai komponen utama pembangkit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini melibatkan perhitungan eksergi fisik dan kimia berdasarkan data operasional pembangkit perusahaan gula PT. X. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi eksergi keseluruhan sistem masih tergolong rendah akibat tingginya destruksi eksergi pada boiler yang mencapai 93,89% dari total eksergi yang masuk. Di sisi lain, turbin uap memiliki rata-rata efisiensi eksergi sebesar 73%, sehingga masih terdapat potensi perbaikan dalam sistem ekspansi uap. Berdasarkan hasil analisis, peningkatan kualitas pembakaran, optimasi pemanfaatan panas buang dan operasional, serta perbaikan pada sistem perpindahan panas merupakan beberapa strategi utama yang dapat dilakukan guna mengurangi destruksi eksergi dan meningkatkan efisiensi keseluruhan sistem.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025