Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Rancang Bangun dan Pengujian Boiler Yang Menggunakan Metode Once Through Kuncoro, Heru; Sya’bani, Rafi Fajar; Irawan, Rudi
AME (Aplikasi Mekanika dan Energi): Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dirancang bangun once-through boiler dengan kapasitas 18 kg/jam berbentuk bejana tertutup yang digunakan untuk menghasilkan uap (steam). Metode once-through boiler atau boiler sekali laluan adalah boiler yang tidak memiliki aliran balik atau searah yang dimana hasil dari proses boiler akan langsung dikeluarkan ke feed tank. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis kinerja boiler kapasitas 18 kg/jam yang dirancang bangun. Pengujian dilakukan selama 20 menit pada hasil rancang bangun boiler metode once through menggunakan bejana yang berdimensi diameter dalam 280 mm dan tinggi 220 mm, serta dinding luar berdiameter 380 mm dan tinggi 430 mm. Bejana tersebut memiliki spesifikasi coil tembaga 3/8-inch atau 9,52 mm. Media pemanas minyak digunakan sebanyak 19-liter serta sumber energi dari gas LPG. Pada menit ke 20 dengan laju aliran massa sebesar 18 kg/jam atau 0,005 kg/s dapat menghasilkan puncak panas minyak dengan suhu 140,1°C serta suhu air yang didapatkan pada preheat (masukan pada boiler) sebesar 86°C serta uap yang dihasilkan (keluaran boiler) ada pada suhu 111,6°C. Boiler yang dibuat menghasilkan kalor sebesar 13,439 kW dan kualitas uap yang dihasilkan menyentuh 100% sehingga menghasilkan efisiensi boiler secara keseluruhan sebesar 20%.
COMPARATIVE STUDY OF WASTE MOISTURE CONTENT DRYING METHOD BETWEEN HOT AIR BLOWING METHOD AND BOILING METHOD IN A HEATED ROOM Ichsan Purnama; Sari, Sri Poernomo; Kuncoro, Heru
International Journal Science and Technology Vol. 1 No. 3 (2022): November: International Journal Science and Technology
Publisher : Asosiasi Dosen Muda Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56127/ijst.v1i3.235

Abstract

This waste problem can be used as new and renewable energy in the form of Refuse Derived Fuel (RDF) fuel. Due to its relation to energy, the calorific value of garbage becomes an important parameter. Water content is one of the important parameters that determine the calorific value. If the moisture content of the waste is high, then the energy needed for drying and destruction through combustion is also high, so a process of reducing the water content in the waste is needed. The drying mechanism is the most important part of the drying technique because by knowing the drying mechanism, it can be estimated the amount of energy and the need for the optimum air mass for drying. This study is to evaluate the needs of air masses, the amount of drying energy needed, then a comparison of drying calculations using the Relative Humidity dryer method through air media is heated by drying using the evaporation method through boiling by heating the walls of the drying room. The energy required in the Relative Humidity dryer method through a heated air medium is not only to heat the moisture content until it can evaporate but energy is also needed to heat the air from the initial temperature of heating the dryer air to the temperature out of the dryer. In addition, the amount of air needed to carry water vapor is very large. Based on the results of the discussion and calculations of each drying method to reduce the mass of water content in wet waste that has been carried out, it can be concluded that the drying method by evaporating the moisture content by heating the drying chamber is more efficient because it requires less energy than the method of blowing heated air.
Analisis Karakteristik Simulator Boiler Sebagai Acuan Perencanaan Ulang Boiler Kapasitas 100 kg/jam Kuncoro, Heru; Prayuda, Arief Rahman
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 13, No 2 (2024): TURBO: Jurnal Program Studi Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/trb.v13i2.3665

Abstract

Boiler dewasa ini masih menjadi salah satu komponen utama dalam berbagai industri proses. Beragam proses seperti pemanasan, sterilisasi, distilasi, produksi uap, dan lainnya masih sangat bergantung pada peran boiler. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik perpindahan panas pada fase pendidihan menggunakan simulator boiler tipe pipa api dengan konfigurasi vertikal berbahan bakar gas LPG, dengan laju pembakaran sebesar 1,64 kg/jam dan 1,28 kg/jam. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk merencanakan luas permukaan perpindah panas untuk boiler lain dengan kapasitas yang lebih besar, berdasarkan hasil pengujian dari simulator boiler tersebut. Metodologi penelitian yang digunakan mencakup pengujian eksperimental dan teoretis pada sistem boiler, dengan bantuan perangkat lunak pengolah data untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, untuk merancang boiler lain dengan kapasitas 100 kg/jam, diperlukan luas permukaan perpindah panas sebesar 2,03 m², dengan jumlah pipa sebanyak 11 batang dan panjang masing-masing pipa 1,2 m. Suplai bahan bakar yang diperlukan untuk boiler dengan kapasitas 100 kg/jam ini adalah 6,52 kg LPG/jam.
Pengeringan Bagasse Menggunakan Metode Rotary Dryer Kapasitas 69,628 Kg Per Jam Jaelani, Toniyah; Kuncoro, Heru
Majamecha Vol. 4 No. 1 (2022): Majamecha
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam Majapahit, Mojokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36815/majamecha.v4i1.1780

Abstract

Bagasse merupakan produk salah satu produk samping dari produksi gula tebu. Bagasse digunakan sebagai bahan bakar boiler untuk menghasilkan steam yang berfungsi untuk mejalankan sistem kelistrikan maupun kegiatan produktivitas pabrik gula. pada penelitian ini ditujukan untuk merancang alat rotary dryer dengan aliran udara pengering searah dengan aliran bagasse (co-current). Evaluasi dari perhitungan dilakukan untuk mengeringkan bagasse berkapsitas 69,628 kg/jam dengan kandungan air sebesar 55% menjadi 20%. Hasil pemodelan ditemukan bahwa dibutuhkan temperatur udara pengering 135 ?, kecepatan udara 1.5 m/s, dan menghasilkan energi uap panas sebesar 155.3 kJ/kg pada zona III, 140 kJ/kg pada zona II dan pada zoma I energi uap panas sebesar 170.3 kJ/kg. Air yang dapat ter evaporasi pada sistem ini 30462.15 kg.
Analisis Eksergi Pada Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Pabrik Gula PT. X Prayuda, Arief Rahman; Kuncoro, Heru
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 14, No 1 (2025): TURBO : Jurnal Program Studi Teknik Mesin
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangkit listrik di pabrik gula pada umumnya menggunakan sistem kogenerasi dalam menghasilkan energi listrik dan panas untuk menjalankan proses industrinya. Ampas tebu atau bagasse merupakan produk sampingan yang dihasilkan dari proses penggilingan tebu yang dapat digunakan kembali sebagai bahan bakar utama pada boiler. Akan tetapi, ampas tebu masih memiliki kandungan air yang cukup tinggi, yaitu sebesar 55% sehingga dapat mempengaruhi efisiensi pembakaran yang dapat berdampak terhadap kinerja keseluruhan pembangkit. Maka dari itu, penelitian analisis eksergi dilakukan guna mengevaluasi kehilangan energi dan mengidentifikasi peluang peningkatan efisiensi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi eksergi dan destruksi eksergi pada berbagai komponen utama pembangkit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini melibatkan perhitungan eksergi fisik dan kimia berdasarkan data operasional pembangkit perusahaan gula PT. X. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi eksergi keseluruhan sistem masih tergolong rendah akibat tingginya destruksi eksergi pada boiler yang mencapai 93,89% dari total eksergi yang masuk. Di sisi lain, turbin uap memiliki rata-rata efisiensi eksergi sebesar 73%, sehingga masih terdapat potensi perbaikan dalam sistem ekspansi uap. Berdasarkan hasil analisis, peningkatan kualitas pembakaran, optimasi pemanfaatan panas buang dan operasional, serta perbaikan pada sistem perpindahan panas merupakan beberapa strategi utama yang dapat dilakukan guna mengurangi destruksi eksergi dan meningkatkan efisiensi keseluruhan sistem.