Pemanfaatan fly ash, limbah pembakaran batu bara, berpotensi meningkatkan keberlanjutan sektor energi, lingkungan, dan konstruksi di Indonesia. Sebagai pengganti semen dalam beton geopolimer, fly ash dapat mengurangi emisi karbon, meningkatkan ketahanan material, serta mendukung efisiensi energi. Selain itu, penggunaannya membantu mengurangi dampak limbah batu bara yang tidak terkelola. Namun, tantangan utama meliputi kandungan logam berat, keterbatasan teknologi pengolahan, dan kurangnya regulasi. Dari sisi energi, fly ash mendukung transisi menuju industri hemat energi, sementara dari aspek lingkungan, diperlukan strategi mitigasi untuk mengurangi risiko pencemaran. Penelitian ini menggunakan Systematic Literature Review (SLR) berbasis PRISMA dengan data dari Scopus untuk mengidentifikasi potensi dan tantangan fly ash. Hasil analisis menunjukkan pergeseran fokus penelitian dari karakterisasi fisik ke aplikasinya dalam konstruksi berkelanjutan. Kesimpulan menekankan pentingnya regulasi yang lebih kuat, inovasi teknologi, serta kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah. Rekomendasi mencakup kebijakan berbasis bukti, penelitian pengolahan fly ash, serta Life Cycle Assessment (LCA) untuk menilai dampak lingkungan dan efisiensi energi.
Copyrights © 2025