AbstrakPemanas air merupakan kebutuhan penting di sektor rumah tangga dan industri, yang mendorong inovasi menuju solusi hemat energi. Penelitian ini mengevaluasi kinerja sistem pemanas air berbasis air conditioner (AC) 1 PK, yang memanfaatkan panas buangan melalui penukar panas helical coil (diameter 25 cm, 10 lilitan, pitch 2 cm). Sistem ini diuji dalam kondisi laboratorium dengan fokus pada laju perpindahan panas (), laju aliran air (), koefisien performansi (COP), dan efisiensi sistem. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem berhasil meningkatkan suhu air dari 25,00°C menjadi 47,18°C dalam 135 menit, dengan sebesar 0,688 kW, COP sebesar 0,905, dan efisiensi 81,42%. Stabilisasi suhu tercapai pada menit ke-120, menunjukkan keandalan termal dan operasional. Konfigurasi helical coil secara efektif mentransfer panas, meskipun terdapat kehilangan panas kecil akibat geometri coil dan disipasi lingkungan. Penelitian ini menyoroti potensi sistem pemanfaatan panas buangan yang terintegrasi dengan unit AC, terutama di wilayah tropis dengan penggunaan AC yang tinggi. Optimalisasi geometri coil, peningkatan isolasi tangki, dan penyesuaian laju aliran air dapat meningkatkan kinerja sistem. Temuan ini berkontribusi pada pengembangan teknologi pemanas air yang berkelanjutan dan hemat energi.
Copyrights © 2025