<![CDATA[The existence of inactive BPJS Kesehatan participants who are in arrears to pay their dues can disrupt the sustainability of the JKN program. Until February 2020, it is known that the proportion of inactive participants has reached 50%. The group of participants who experienced the highest arrears came from the informal sector workers who were included in participants who do not receive wages (PBPU). This study was conducted to determine the factors that influence the intention to pay JKN contributions to informal workers in Depok City in 2020. This study is a quantitative study with a cross-sectional design. The sample is 110 informal workers in Depok City that selected using non-probability sampling technique. The research data collection was carried out through a questionnaire distributed online. The results showed that most respondents had the intention of paying JKN contributions ≥ Rp. 25,500. Then there is a significant relationship between the attitude variable and the intention to pay JKN contributions (p-value 0.027), where this attitude is obtained from his belief and evaluation of BPJS Kesehatan. Meanwhile, the variable subjective norm (p-value 0.340) and behavior control (p-value 0.093) did not have a significant relationship with the intention to pay JKN contributions. BPJS Kesehatan should adjust the JKN rate to the willingness and ability of participants so that they are willing to pay JKN dues regularly.keyword: Willingness to pay, informal sectors, National Health Insurance, theory of planned behaviorAbstrakKeberadaan peserta tidak aktif BPJS Kesehatan yang menunggak membayar iuran dapat mengganggu sustainabilitas program JKN. Hingga Februari 2020, diketahui proporsi peserta tidak aktif mencapai 50%. Kelompok peserta yang mengalami penunggakan tertinggi berasal dari sektor pekerja informal yang termasuk kedalam Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi niat membayar iuran JKN pada pekerja informal di Kota Depok Tahun 2020.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel merupakan pekerja informal di Kota Depok yang berjumlah 110 orang yang dipilih secara tidak acak (non-probability sampling). Pengumpulan data penelitian dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan secara online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki niat membayar iuran JKN ≥ Rp. 25.500. Kemudian terdapat hubungan yang signifikan antara variabel sikap dan niat membayar iuran JKN (p-value 0,027), dimana sikap tersebut diperoleh dari keyakinan dan evaluasinya terhadap BPJS Kesehatan. Sedangkan pada variabel norma subjektif (p-value 0,340) dan pengendalian perilaku (p-value 0.093) tidak berhubungan secara signifikan terhadap niat membayar iuran JKN. BPJS Kesehatan diharapkan mampu menyesuaikan tarif JKN dengan kesediaan dan kemampuan peserta agar mereka mau membayarkan iuran JKN secara rutin.Kata kunci: Keinginan membayar, sektor informal, Jaminan Kesehatan Nasional, theory of planned behavior]]>
Copyrights © 2021
