Artikel ini mempunyai tujuan menganalisa seberapa besar pengaruh dari motivasi kerja dan perilaku inovatif kepada kinerja karyawan dengan sebagai variabel mediasinya kepuasan kerja. Penelitian ini dengan populasi semua karyawan ALFABANK Semarang. Kesimpulan dari uji hipotesis menunjukan motivasi kerja berpengaruh baik kepada kepuasan kerja, sehingga bisa disimpulkan apabila motivasi kerja karyawan semakin meningkat, mengakibatkan kepuasan kerja semakin tinggi. Perilaku inovatif juga berpengaruh positif kepada kepuasan kerja sehingga bisa disimpulkan semakin tinggi perilaku inovatif, kepuasan kerja akan semakin tinggi. Kepuasan kerja mempunyai pengaruh positif kepada kinerja karyawan, dan bisa disimpulkan bila semakin tinggi kepuasan kerja akan semakin baik kinerja karyawan. Motivasi kerja berpengaruh positif kepada kinerja karyawan, sehingga di ambil kesimpulan bahwa semakin tinggi motivasi kerja maka semakin baik kinerja karyawan. Perilaku inovatif mempunyai pengaruh positif kepada kinerja karyawan, Jadi kesimpulannya bila perilaku inovatif semakin baik maka kinerja karyawan semakin baik. Hasil dari analisis pada variabel mediasi dengan menggunakan uji Sobel, dapat ditarik simpulan bahwa ada pengaruh mediasi kepuasan kerja antara pengaruh motivasi kerja kepada kinerja karyawan, dan kepuasan kerja, dalam penelitian ini sebagai variabel mediasi yang digunakan untuk menjembatani antara motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Secara empirik dapat ditemukan variabel motivasi kerja dapat mempengaruhi kinerja karyawan dengan variabel mediasi kepuasan kerja. Ada pengaruh mediasi kepuasan kerja dari pengaruh perilaku inovatif kepada kinerja karyawan.Kata Kunci : Kepuasan Kerja, Kinerja Karyawan, Motivasi Kerja, Perilaku Inovatif
Copyrights © 2017