PDAM Surya Sembada Kota Surabaya merupakan perusahaan milik pemerintah kota Surabaya sebagai penye-lenggara air minum untuk masyarakat Surabaya dan sekitar-nya, memiliki 6 IPAM salah satunya IPAM Karangpilang II. Sumber air baku yang digunakan berasal dari Sungai Brantas. Kualitas air baku yang buruk akan menyebabkan air tidak layak untuk dikonsumsi bahkan dapat menyebabkan penyakit. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian kualitas terhadap proses produksi air di IPAM Karangpilang II. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah diagram kendali Multiva-riate Exponentially Weighted Moving Variance (MEWMV) un-tuk memonitor variabilitas proses dan diagram kendali Multi-variate Exponentially Weighted Moving Average (MEWMA) untuk memonitor rata-rata proses berbasis residual model MLS-SVR untuk mengatasi kasus autokorelasi pada data. Variabel yang digunakan adalah kekeruhan, pH, dan sisa Chlor (Cl2). Hasil pemodelan MLS-SVR dengan kernel RBF diperoleh hyper-parameter optimal, yaitu γ^'=2^6, γ^''=2^7, dan σ=2^(-7). Pada diagram kendali MEWMV dengan nilai pembobot ω= 0,1, λ= 0,1, dan L= 2,790, variabilitas proses fase I telah ter-kendali secara statistik setelah dilakukan penanganan 10 kali penanganan pengamatan out of control Pada fase II, variabilitas proses telah terkendali secara statistik. Selanjutnya pada diag-ram kendali MEWMA dengan nilai pembobot λ= 0,2, rata-rata proses fase I telah terkendali secara statistik setelah dilakukan 4 kali penanganan pengamatan out of control. Pada fase II, rata-rata proses tidak terkendali secara statistik karena masih terdapat 2 pengamatan out of control. Pada analisis kapabilitas proses, kinerja proses produksi air di IPAM Karangpilang II telah kapabel secara multivariat.
Copyrights © 2024