Kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi mencapai puncaknya di tahun 2021. Hingga akhirnya pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengeluarkan Peraturan Menteri Nomor 30 tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di Perguruan Tinggi. Selain itu pemerintah juga membuat video kampanye anti kekerasan seksual sebagai upaya penanggulangan. Namun dari segi jumlah dan kualitas kontennya dirasa belum cukup untuk menjangkau 4.600 kampus yang tersebar di seluruh provinsi Indonesia. Salah satu media yang efektif dan mempunyai jangkauan lebih luas adalah dengan menghadirkan video kampanye yang berbentuk motion grafik. Selain memuat info lengkap, video jenis ini dapat mempermudah penonton untuk mengingat isi video, karena gerakan grafis mampu menarik perhatian penonton dan menahan mereka untuk melihat video hingga selesai. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan memanfaatkan data studi pustaka terkait PPKS. Pembuatan video menggunakan tiga tahap produksi yaitu Pra Produksi, Produksi dan Pasca Produksi. Proses Pra Produksi termasuk perekaman naskah oleh voice over, pembuatan storyboard dan aset 2 dimensi, kemudian tahap Produksi meliputi editing suara, penyatuan visual dan suara, penambahan musik dan filter gambar. Tahap Pasca Produksi termasuk penyebaran video melalui sosial media. Hasil akhir penelitian ini berupa video motion grafik sebagai media kampanye PPKS di Perguruan Tinggi.
Copyrights © 2025