Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Muslim Melankolik dalam Film Islam Berlatar Luar Negeri Gusnita Linda
Retorik: Jurnal Ilmu Humaniora Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Sanata Dharma University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.38 KB) | DOI: 10.24071/ret.v9i2.3912

Abstract

Penelitian ini mempertanyakan kembali penamaan bagi Film Islam Indonesia yang seringkali dilabeli sebagai kosmopolit. Pelabelan kosmopolitan dan transnasional tidak saja kurang tepat, tetapi keliru. Pemakaian istilah kosmopolit ini bermula dari booming-nya Ayat-Ayat Cinta di tahun 2008 diikuti film senada lainnya. Untuk itu penelitian ini menganalisis tren narasi dari film Ayat-Ayat Cinta, 99 Cahaya di Langit Eropa, Haji Backpacker, dan Assalamualaikum Beijing dengan menggunakan analisis ‘The Third Meaning’ Roland Barthes. Analisis pertama ini bertujuan menemukan unsur filmis untuk menjawab pertanyaan mengenai identitas Muslim yang dihadirkan. Analisis ini menemukan sosok Muslim (kelas menengah) Indonesia yang dihadirkan empat film tersebut sebagai Muslim yang melankolik, yaitu Muslim yang gagal meratapi kehilangan kebesaran/kejayaan Islam. Muslim Melankolik ini sedang mengonstruksi atau menulis kembali sejarah dunia (Islam), sejarah hubungan Timur-Barat. Subjek melankolik yang seolah ingin berdamai dengan trauma (sejarah) justru merepetisi orientalisme. Melalui teori objek of desire virtual Deleuze, konstruk dunia yang dibayangkan oleh Muslim melankolik ini adalah peradaban dunia yang berhutang budi pada peradaban Islam. Maka, dunia akan lebih baik dengan adanya (kejayaan) Islam. 
Multimodalitas Wacana Kritis Keagamaan Dalam Komik Aji Prasetyo Alfiandi Eka Kusuma; Gusnita Linda
Jurnal SASAK : Desain Visual dan Komunikasi Vol 4 No 2 (2022): SASAK
Publisher : Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/sasak.v4i2.2105

Abstract

Comics as a popular visual communication medium are potential to carry sensitive discourses flexibly and freely. The nature of comics that involves the reader in filling out messages, as well as forms of multimodal communication through images and texts also support that potention. Serious, sensitive, and critical topics, such as religion, are often found in comics. One of the actual comics with a critical religious theme is the comic by Aji Prasetyo. This journal will analyze critical religiousity discourse in Aji Prasetyo's comics through a multimodal approach. The analysis was using the analysis method by Kress and Van Leeuwen, with the help of McCloud's comic theory. The results show that the interweaving of signs in visual mode and verbal mode in comics is related to each other to form discourse. Signs in the visual mode in the form of icons play an important role as a representation of characters and ideas. While in verbal mode, the caption dominates the comic as a representation of the author's critical opinion. The interweaving of signs in this fashion hybridity constructs a critical discourse about the contradictions of religious expression between formalism and substantialism.
Pemberadaban Indonesia Wilayah Timur yang “Kanak-Kanak” dalam Film Batas dan di Timur Matahari Gusnita Linda; Ajeng Tita Negoro
IKONIK : Jurnal Seni dan Desain Vol 5, No 1 (2023): JANUARI 2023
Publisher : LPPM Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/ijsd.v5i1.2050

Abstract

Geliat sinema Indonesia setelah Orde Baru mulai memperhatikan sisi lain kehidupan masyarakat Indonesia. Tidak lagi melulu mengenai kaum urban dan hingar bingar orang kota kelas menengah. Beragam isu mulai dihadirkan oleh film bertema Indonesia bagian Timur, seperti pendidikan, kehadiran orang kota sebagai solusi dalam penyelesaian masalah yang diangkat, stereotipe masyarakat lokal, terutama dalam pembandingannya dengan perempuan kota. Dalam pengkajian ini berfokus pada dua film yaitu, film Batas yang berlatar di Entikong dan film Di Timur Matahari yang berlatar di Papua. Dua desa yang secara teritori berbeda, namun sama-sama terletak di wilayah Indonesia bagian Timur ternyata mempunyai permasalahan yang sama. Analisis film ini menggunakan teori narasi film Christian Metz untuk kemudian melihat wacana yang dihadirkan dengan menggunakan kacamata studi Pascakolonial berupa pe-liyan-an (Otherness) Mohanty dan hubungannya dengan persoalan bagaimana perempuan di dunia ketiga dibicarakan/dihadirkan melalui dua film yang diteliti. Dari hasil analisis pembabakan kedua film tersebut terdapat alur dan penceritaan yang memiliki kesamaan. Eksotisme dua desa dibangun atas kemiskinan, rendahnya perhatian negara terhadap pembangunan, pendidikan, serta keamanan. Identitas lokal dimaknai sebagai sesuatu yang selain eksotis, mistis, juga ‘tradisional’, tertinggal dan bahkan cendrung primitif. Kemudian adanya kecenderungan mengkonstruksi Other (perempuan Indonesia di kawasan Timur oleh Perempuan Kota (Jakarta). Dua film ini mengafirmasi asumsi dan pelabelan bahwa perempuan di kawasan tersebut sebagai lemah, tertindas, tidak terpelajar, dan harus ‘dicerahkan’ serta ‘diberdayakan,’ sehingga harus diberi bantuan dan dilindungi.
Jalan Gender, Jalan Spiritual: Menggali Pembentukan Gender Project dalam Konteks Pengalaman Keberagamaan Perempuan Bandel, Katrin; Shakka, Anne; Linda, Gusnita; Ardhiani, Yustina Devi
Paradigma: Jurnal Kajian Budaya Vol. 11, No. 3
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Using the method of collaborative autoethnography, this study critically reflects on the life stories of three women from different backgrounds by focusing on gender and religion. One of the main aspects that we examined is gender projects, i.e. the projections people make when imagining their future gender roles and identities. As a result of our (self-) observations, we found that, while at first the gender project of those women was formed by the patriarchal gender order of their society, as time progresses, after living through and evaluating a variety of often traumatic experiences, they developed their own gender projects more independently from the constraints of the society. Religion played double roles during this process. Sometimes religious institutions became the space where traumatic experiences occurred and were even promoted, while in other contexts, religious institutions were experienced as safe spaces. However, their personal spirituality and self-transformation tended to be nurtured outside of formal religious institutions. In the end, the evaluation of these plural and complex experiences led us to more awareness of the limitations of religious institutions in accommodating and supporting women’s spirituality, due to their patriarchal gender regimes.
ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES MAKNA PESAN IKLAN SASA VERSI “DISCOVER A WORLD WITH FULL OF FLAVOUR” Rizka Putri Ivory; Adnan Setyoko; Gusnita Linda; Robert Hendra Yudianto
ASKARA: Jurnal Seni dan Desain Vol 2 No 1 (2023): ASKARA: Jurnal Seni dan Desain
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/askara.v2i1.1086

Abstract

Iklan sendiri menurut Kotler dan Amstrong apabila ingin menjadi iklan yang baik dan dapat memberikan pesan secara efektif serta membuat audiens tergerak akan apa yang kita inginkan, iklan tersebut haruslah menarik dan unik bagi masyarakat dibanding kompetitor atau produk yang serupa. Hal inilah yang dilakukan oleh Sasa salah satu produsen bumbu penyedap rasa yang terbesar di pasarnya yang terkenal sebagai brand dengan sebutan “micin” dalam benak masyarakat atau dalam top of mind konsumen. Iklan Sasa versi Discover a World with Full of Flavour mengusung tema yang cukup menarik untuk dibahas oleh peneliti. Tak sama dengan iklan bumbu biasanya yang mengemas iklannya sebatas bertema masak memasak saja, tetapi iklan Sasa kali ini menyuguhkan konsep iklan story telling yang dikemas dengan genre dreamy dan fantasi yang membuat audiens tertarik untuk menonton iklan yang berdurasi satu menit ini hingga akhir bahkan tidak sedikit dari audiens untuk menonton ulang iklan Sasa versi Discover a World with Full of Flavour di kanal Youtube resmi milik Sasa. sehingga peneliti ingin mengupas beberapa absurditas kode atau tanda-tanda visual menggunakan kajian semiotika Roland Barthes dengan membedah denotasi dan konotasi dari iklan Sasa versi Discover a World with Full of Flavour.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PARIAMAN LINDA GUSNITA
Jurnal Edukasi dan Penelitian Matematika Vol 7, No 4 (2018): Desember
Publisher : Departemen Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/pmat.v7i4.5570

Abstract

Mathematical understanding consepts ability is one of purpose have must have by student in the learning mathematic. However to reality, student's mathematical understanding consepts ability grade VIII SMP 3 Pariaman not yet develop according to optimal. One of the way improve to it problem is with use cooperative learning model Think-Talk-Write (TTW) type. The aim of this study is to describe if student's mathematical understanding consepts ability acquire learning with cooperative learning model Think-Talk-Write type better than student acquire study with convensional model and how learning activity of student who study with cooperative learning model Think-Talk-Write type. This type of research is descriptive and quasi experiment. This instrument use is a mathematical understanding consepts ability test and student learning activity sheet. The conclusion based on the analysis of t test is student's mathematical understanding consepts ability acquire learning with cooperative learning model Think-Talk-Write type better than student acquire study with convensional. And learning activity of student increase. Keywords –Mathematical understanding consepts, Cooperative learning model Think-Talk-Write (TTW) type, Learning activtiy 
UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN MELALUI FILM OMNIBUS: “DON’T JUST SHUT UP” Gusnita Linda; Riri Irma Suryani; Laurensius Windy Octanio Haryanto; Emmareta Fauziah
DESKOVI : Art and Design Journal Vol. 7 No. 1 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/deskovi.v7i1.2028

Abstract

Berbagai laporan dari lembaga terkait mencatat peningkatan kasus kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan setiap tahunnya. Kekerasan seksual nyatanya dapat terjadi di mana saja. Lingkungan yang tadinya terlihat aman dan nyaman, seperti rumah, sekolah, dan tempat kerja nyatanya tak dapat memberikan jaminan keamanan. Urgensi terhadap edukasi dan kampanye yang aktif mendukung pencegahan dan penanganan kekerasan seksual sangat diperlukan terutama menggunakan media yang cukup dekat dengan masyarakat, yaitu media film bercerita. Untuk itu penelitian ini merancang film omnibus yang diberi judul “Don’t Just Shut Up” dengan tiga sasaran utama.  Yaitu sebagai media kampanye pencegahan dan penanggulangan kekerasan seksual terhadap anak, remaja, dan orang dewasa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan memanfaatkan data studi pustaka terkait studi kampanye pencegahan dan penanggulangan kekerasan seksual. Pada tahap pelaksanaannya, pembuatan video menggunakan tiga tahap produksi, yaitu proses Pra Produksi, Produksi, dan Pasca Produksi. Tahapan pra produksi ini merupakan tahapan awal dari sebuah produksi video. Tahap kedua, proses produksi berisikan tahapan perekaman gambar, baik secara indoor maupun outdoor. Tahap pasca produksi merupakan tahapan proses editing hasil perekaman gambar (shooting), evaluasi hasil editing dan finalisasi karya. Sehingga hasil akhir penelitian ini nantinya berupa video film pendek omnibus sebagai media kampanye, pencegahan, dan penanggulangan kekerasan seksual bagi anak, remaja, dan orang dewasa. Various reports from relevant institutions recorded an increase in cases of sexual violence against children and women every year. Sexual violence can actually occur anywhere. Environments that previously looked safe and comfortable, such as homes, schools, and workplaces, in fact cannot provide security guarantees. The urgency of education and campaigns that actively support the prevention and handling of sexual violence is very necessary, especially using media that is quite close to the community, namely the medium of storytelling films. This design is in the form of short film video content consisting of three main targets or called omnibus films. Namely as a campaign media for the prevention and control of sexual violence against children, adolescents, and adults. This research uses a descriptive qualitative method by utilizing literature study data related to the study of sexual violence prevention and countermeasures campaign. At the implementation stage, video creation uses three stages, namely the Pre-Production, Production, and Post-Production processes. This pre-production stage is the initial stage of a video production. The second stage, the production process contains the stages of image recording, both indoors and outdoors. The post-production stage is the stage of the process of editing the results of recording images (shooting), evaluating the results of editing and presenting works. So that the final results of this study will be in the form of omnibus short film videos as a medium for campaigning, prevention, and countermeasures of sexual violence for children, adolescents, and adults.
Preventing Sexual Violence Against Women Through the Short Film 'Demi Nama Baik?' Suryani, Riri Irma; Purnamasari, Dwi Candra; Linda, Gusnita
ULTIMART Jurnal Komunikasi Visual Vol 16 No 2 (2023): Ultimart: Jurnal Komunikasi Visual
Publisher : Universitas Multimedia Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31937/ultimart.v16i2.3436

Abstract

Sexual violence cannot be ignored. Sexual violence can happen to anyone, be it children, teenagers, adults, men or women. One of the things that can be done to prevent sexual violence can be done using film media. The production of a short film with the title “Demi Nama Baik?” with the hashtag #Don’t Just Shut Up” is a film that tells the assertiveness of the campus in taking action against perpetrators of sexual violence. This research method uses a descriptive qualitative method approach with the concept of fiction film design. The making of this film aims to influence other campuses out there in the process of cracking down on cases of sexual violence that occur within the scope of higher education. This film aims to influence other universities in handling cases of sexual violence on their campuses. Keywords: short film; film; production; sexual violence.
Implementasi Katalog Produk UMKM Organik sebagai Alat Pemasaran pada Program Biorama di Purwokerto Purbaya, Muhammad Eka; Fahreza , Ahmad; Haryanto, Laurensius Windy Octanio; Linda, Gusnita; Ramadhan, Gilang
JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol. 5 No. 3 (2024)
Publisher : Politeknik Piksi Ganesha Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37339/jurpikat.v5i3.1885

Abstract

UMKM organik di Purwokerto menghadapi tantangan dalam mengakses pasar yang luas dan efektif. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan mengimplementasikan katalog produk UMKM organik sebagai alat pemasaran dalam Program BIORAMA. Metode yang digunakan meliputi identifikasi dan inventarisasi UMKM, pengembangan prototipe katalog cetak dan digital, pelatihan dan pendampingan, serta evaluasi dan monitoring. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa penggunaan katalog berhasil meningkatkan visibilitas dan penjualan produk secara signifikan, dengan peningkatan pendapatan sebesar 121.64% dari program BIORAMA 5 dan 6 ke BIORAMA 7, 8, dan 9. Katalog yang didesain dengan baik menarik perhatian konsumen baru dan memperluas jangkauan pasar UMKM organik. Pelatihan dan pendampingan meningkatkan keterampilan dan kepercayaan diri pelaku UMKM dalam memasarkan produk mereka. Langkah selanjutnya meliputi penyempurnaan katalog berdasarkan feedback, penguatan platform digital seperti website biorama.id, serta program pelatihan dan pendampingan berkelanjutan. Program BIORAMA dapat menjadi model bagi daerah lain dalam memanfaatkan katalog produk sebagai alat pemasaran efektif untuk UMKM organik.
Analisis Representasi Pola Asuh Anak Keluarga Tunggal Dalam Manga Yotsuba Monareh, Marcellino; Gusnita Linda; Putra Pamungkas, Galih
eProceedings of Art & Design Vol. 12 No. 3 (2025): Juni 2025
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menganalisis representasi pola asuh anak dalam keluarga tunggal melalui penggalan beberapa chapter dalam manga Yotsuba&! karya Kiyohiko Azuma. Dengan menggunakan pendekatan semiotika Ferdinand de Saussure, penelitian ini mengidentifikasi elemen−elemen visual dan naratif yang mencerminkan pola asuh dalam keluarga tunggal, khususnya interaksi antara karakter utama, Yotsuba, dan ayah angkatnya, Koiwai. Penelitian ini memanfaatkan data primerberupa manga fisik serta literatur pendukung sebagai data sekunder. Hasil penelitian diharapkan dapat menunjukkan bahwa pola asuh yang direpresentasikan dalam manga ini khususnya pada chapter mencerminkan keseimbangan antara kebebasandan disiplin, dengan menonjolkan pentingnya hubungan emosional dan dukungan sosial dalam proses tumbuh kembang anak. Temuan ini relevan untuk memahami dinamika keluarga tunggal di dunia nyata, khususnya dalam konteks budaya Jepang dan Indonesia.Kata kunci: Pola asuh, Manga, Representasi