Dalam perkembangan abad ke-21, pembelajaran matematika mengharuskan peserta didik untuk dapat memahami dan menginterpretasikan konsep matematika dalam berbagai situasi. Kemampuan tersebut dinamakan kemampuan literasi matematis. Seseorang dengan kemampuan literasi matematis akan mampu menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara matematis. Oleh karena itu, kemampuan literasi matematis penting untuk dikuasai oleh siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan literasi matematis, memahami pengaruh gaya belajar terhadap kemampuan literasi matematis, serta mengetahui pengaruh interaksi model PBL dan gaya belajar terhadap kemampuan literasi matematis. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain quasi-experimental, dengan populasi seluruh peserta didik kelas VIII di SMPN 3 Kramatwatu. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling, dengan sampel terdiri dari satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Analisis data menggunakan uji ANOVA dua jalur (Two-Way ANOVA) pada taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Nilai signifikan sebesar 0,000 mengindikasikan adanya pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan literasi matematis. 2) Nilai signifikan sebesar 0,614 menunjukkan bahwa gaya belajar (visual, auditorial, dan kinestetik) tidak berpengaruh terhadap kemampuan literasi matematis, dan 3) Nilai signifikan sebesar 0,431 mengindikasikan bahwa tidak terdapat interaksi antara model Problem Based Learning (PBL) dan gaya belajar terhadap literasi matematis.
Copyrights © 2025