Masa remaja merupakan periode krusial dalam perkembangan individu yang ditandai dengan perubahan emosional, sosial, dan kognitif yang signifikan. Sayangnya, banyak remaja yang masih memiliki literasi kesehatan jiwa yang rendah, sehingga mereka rentan mengalami gangguan psikologis seperti stres, kecemasan, dan depresi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan kesehatan jiwa remaja melalui program edukasi literasi kesehatan mental di SMP PGRI Waenibe. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan pada tanggal 16-17 Mei 2024, melibatkan 50 siswa dan 6 guru. Metode yang digunakan adalah edukasi kesehatan mental berbasis komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE), pendampingan melalui video animasi, serta pengukuran menggunakan kuesioner Mental Health Continuum-Short Form (MHC-SF). Hasil pre-test menunjukkan bahwa 24% siswa berada dalam kategori nilai cukup, sedangkan 76% dalam kategori baik. Setelah intervensi, terjadi peningkatan signifikan di mana hanya 6% yang berada pada kategori cukup dan 94% siswa menunjukkan nilai baik. Selain itu, hasil pengisian kuesioner MHC-SF menunjukkan bahwa mayoritas siswa memiliki tingkat kesejahteraan emosional (70%), sosial (86%), dan psikososial (78%) yang tinggi. Hasil ini mengindikasikan bahwa edukasi yang diberikan mampu meningkatkan pemahaman siswa mengenai pentingnya kesehatan mental serta membangun resiliensi dalam menghadapi tantangan kehidupan remaja. Program ini mendapat respon positif dari siswa dan pihak sekolah. Oleh karena itu, pendekatan edukatif berbasis sekolah ini dapat dijadikan sebagai model intervensi yang efektif dalam meningkatkan ketahanan kesehatan jiwa remaja, dan direkomendasikan untuk diimplementasikan secara luas pada institusi pendidikan lainnya di daerah dengan sumber daya terbatas.
Copyrights © 2025