Pembangunan infrastruktur jalan tol di Indonesia merupakan proyek strategis yang memiliki risiko tinggi terhadap kecelakaan kerja, terutama pada bagian elevated atau layang. Risiko ini muncul akibat faktor topografi, struktur konstruksi yang kompleks, serta kendala eksternal seperti pembebasan lahan dan ketidaksesuaian volume pekerjaan dengan rencana. Untuk mengatasi hal tersebut, penelitian ini bertujuan mengidentifikasi peran dan efektivitas manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas di jalan tol. Metode yang digunakan adalah tinjauan pustaka, menganalisis data dari penelitian sebelumnya antara tahun 2020 hingga 2025, yang diperoleh dari Google Scholar dan ResearchGate menggunakan kata kunci "Manajemen K3", "jalan tol", dan "risiko kecelakaan kerja". Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Manajemen K3 yang efektif dan terintegrasi, dengan dukungan komitmen dari seluruh pihak—pengelola, pekerja, dan pemangku kepentingan—sangat krusial untuk menjamin proyek berjalan aman, efisien, dan produktif. Sistem manajemen K3 berbasis standar internasional seperti ISO 31000, HIRARC, dan implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) secara konsisten terbukti meningkatkan keselamatan dan menurunkan tingkat kecelakaan di lapangan, dengan tingkat keberhasilan mencapai 84% hingga 85,32% pada beberapa proyek tol. Kesimpulannya, keberhasilan implementasi sistem manajemen K3 yang efektif dan konsisten sangat penting dalam mengurangi risiko kecelakaan kerja pada proyek pembangunan jalan tol, didukung oleh komitmen semua pihak dan budaya keselamatan yang kuat di lapangan. abstrak dalam bahasa indonesia yang merupakan rangkuman dari artikel.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025