Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi kini menjadi salah satu kebutuhan pokok bagi remaja. Remaja mengalami pubertas, secara klinis masa pubertas merupakan awal berfungsinya system reproduksi manusia. Ini adalah saat dimana penyimpangan paling mungkin terjadi, salah satunya adalah perilaku seksual. Perilaku remaja yang cenderung negatif disebabkan oleh adanya globalisasi dan perkembangan teknologi, dua hal ini sangat mempengaruhi paparan informasi dan gaya hidup yang dianut oleh remaja. Metode: Kuantitatif, Desaign Observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Menggunakan chi-square. Sampel pada penelitian ini sebanyak 232 orang dengan pengambilan sampel secara Stratified Random Sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa-siswi mempunyai pengetahuan baik sebanyak 149 (64,2%) responden, perilaku seksual berisiko berat sebanyak 102 (44,0%) responden dan berdasarkan paparan media social tinggi didapatkan sebanyak 129 (55,6%) responden. Berdasarkan hasil bivariat didapatkan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan perilaku seksual yang berisiko dengan p-value sebesar 0,001 artinya dibawah <0,05 dan ditemukan juga Hubungan yang signifikan antara paparan media social dengan perilaku seksual yang berisiko dengan p-value 0,001 artinya nilai angka dibawah (<0,05). Kesimpulan: terdapat Hubungan antara pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi dan paparan media social terhadap perilaku seksual yang berisiko di SMAN 8 Tambun Selatan.
Copyrights © 2025