Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan menggunakan pendekatan perencanaan dan kebijakan publik. Metode yang digunakan melibatkan analisis kebijakan berbasis data kuantitatif dan kualitatif untuk mengevaluasi faktor-faktor yang memengaruhi pemenuhan kebutuhan pendidikan, termasuk ketersediaan tenaga pendidik, sarana dan prasarana, kurikulum yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja, serta alokasi anggaran pendidikan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan antara kebijakan yang diterapkan dengan kebutuhan nyata di lapangan, khususnya dalam hal penyediaan fasilitas belajar dan pengembangan kompetensi siswa. Berdasarkan hasil tersebut, disarankan agar pemerintah daerah melakukan pemetaan kebutuhan pendidikan secara periodik, meningkatkan sinergi antara lembaga pendidikan dan sektor industri, serta menyusun kebijakan pendidikan yang berbasis data dan berorientasi pada peningkatan mutu dan relevansi pendidikan. Implementasi kebijakan yang tepat diharapkan dapat memperkuat sistem pendidikan menengah serta mendorong terciptanya sumber daya manusia yang kompeten dan siap menghadapi tantangan pembangunan daerah.
Copyrights © 2025