Penelitian ini mengkaji lanskap linguistik (LL) di Margonda, Kota Depok, dengan fokus pada pola penamaan toko yang mencerminkan dinamika sosial, budaya, dan politik masyarakat setempat. Menggunakan metode kualitatif dan analisis sosiolinguistik, data diperoleh melalui observasi langsung terhadap 53 papan nama toko di sepanjang jalan Margonda, yang diambil dalam periode satu bulan. Hasil analisis menunjukkan bahwa penamaan toko terbagi dalam tiga kategori: monolingual (39), bilingual (12), dan multilingual (2). Bahasa yang digunakan mencakup bahasa Indonesia, Inggris, Turki, Jepang, Aceh, dan Taiwan. Penemuan menunjukkan bahwa sekitar 40% dari toko di Margonda menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama, diikuti oleh tren peningkatan penggunaan nama-nama dalam bahasa asing yang diasosiasikan dengan modernitas dan daya tarik terhadap konsumen muda. Di samping itu, adanya pengaruh bahasa minoritas dalam penamaan toko juga mencerminkan identitas komunitas etnis tertentu serta upaya dalam mempertahankan kultur lokal di tengah arus globalisasi. Penelitian ini berkontribusi pada pemahaman yang lebih dalam tentang LL sebagai cermin vitalitas etnolinguistik komunitas dan merekomendasikan studi lanjutan untuk memahami lebih jauh makna di balik penamaan toko serta dampaknya terhadap perkembangan ekonomi lokal. Dengan demikian, penelitian ini memperkaya diskursus dalam studi LL dan memberikan wawasan tentang bagaimana praktik bahasa di ruang publik dapat mencerminkan dan mempengaruhi hubungan sosial serta strategi ekonomi dalam konteks masyarakat yang multikultural.
Copyrights © 2025