Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis arang sekam dan pupuk KNO3 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman timun suri (Cucumis melo L) dalam polybag. Percobaan dilaksanakan di lahan pekarangan Dusun Marangan, Bokoharjo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta pada bulan November 2019-Januari 2020. Ketinggian tempat sekitar 145 m di atas permukaan laut (dpl) dengan suhu rata-rata 28-33°C. Penelitian ini menggunakkan percobaan faktorial 2x4 dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor pertama adalah dosis arang sekam yang terdiri dari dua level yaitu: dosis 500 (A1) dan 1.000 g poly-1 (A2). Faktor kedua adalah dosis pupuk KNO3 yang terdiri dari empat level yaitu dosis 0 (NPK) sebagai kontrol (K0), 10 (K1), 14 (K2), dan 20 g tan-1 (K3). Diulang sebanyak 3 kali. Variabel pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman, jumlah bunga, diameter buah, panjang buah, jumlah buah per tanaman dan bobot buah segar per tanaman. Data dianalisis menggunakan sidik ragam taraf 5% dilanjutkan dengan uji jarak Duncans Multiple Range Test (DMRT) pada taraf α = 5%. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada interaksi antara dosis arang sekam dan pupuk KNO3 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman. Komponen pertumbuhan maupun hasil menunjukkan tidak ada beda nyata pada perlakuan dosis arang sekam. Perlakuan dosis pupuk KNO3 memberikan hasil beda nyata pada tinggi tanaman, diameter batang, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman, diameter buah, panjang buah, dan bobot buah segar per tanaman. Dosis pupuk KNO3 20 g tan-1 menunjukkan hasil terbaik pada variabel pertumbuhan. Dosis pupuk KNO3 10 (K1) dan 14 g tan-1 menunjukkan hasil tertinggi pada variabel hasil.
Copyrights © 2020