Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kelayakan finansial budidaya ikan lele menggunakan pakan limbah ayam dengan pakan komersial di CV. Agrindo Sejahtera, Desa Karang Jaya. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan tujuh responden pembudidaya ikan lele menggunakan sistem jaring patok. Data sekunder berasal dari Dinas Kelautan dan Perikanan, pusat data statistik, publikasi terkait, serta informasi potensi dan kondisi wilayah. Analisis dilakukan menggunakan indikator finansial berupa Payback Period, Return on Investment (ROI), Revenue Cost Ratio (R/C Ratio), dan Break Even Point (BEP). Hasil analisis menunjukkan bahwa budidaya ikan lele dengan pakan limbah ayam menghasilkan produksi sebesar 757,39 kg dengan harga jual Rp19.310,40/kg, BEP pendapatan Rp17.148.750,00, R/C Ratio 1,13, Payback Period 13,18%, dan ROI 0,07%. Sementara itu, penggunaan pakan komersial menghasilkan produksi negatif (-206,28 kg) dengan harga jual Rp23.584,50/kg, BEP penerimaan sebesar Rp-4.667.857,14, R/C Ratio 0,98, Payback Period -18,26%, dan ROI -0,05%. Dari hasil tersebut, budidaya dengan pakan limbah ayam dinyatakan layak secara finansial, sedangkan budidaya dengan pakan komersial tidak layak karena menghasilkan kerugian. Penggunaan pakan limbah ayam dapat menjadi alternatif solusi untuk mengatasi tingginya harga pakan komersial dan meningkatkan keberlanjutan usaha budidaya ikan lele.
Copyrights © 2025