Keterbatasan pasokan listrik berbasis bahan bakar fosil di Kabupaten Wakatobi membutuhkan solusi energi terbarukan. Penelitian ini mengkaji potensi energi gelombang laut di perairan Wakatobi melalui pemodelan numerik menggunakan software MIKE21. Data yang digunakan meliputi data batimetri, data angin dari BATNAS dan ECMWF, serta data tinggi gelombang signifikan Hs dari model WW3 dari BMKG untuk validasi. Analisis dilakukan pada 10 stasiun di perairan Wakatobi. Hasil model menunjukkan hasil yang baik dalam memprediksi tinggi gelombang signifikan dengan nilai R2=0.7244 dan RMSE 0.45 m, menunjukkan bahwa masih dalam batas yang dapat diterima untuk studi gelombang laut. Tinggi gelombang rata-rata di Perairan Wakatobi menunjukkan variasi temporal, dengan puncaknya pada bulan Juli sebesar 1,32 m dan terendah pada bulan November sebesar 0,19 m, periode Juni-Juli-Agustus (JJA) menunjukkan tinggi gelombang rata-rata tertinggi sebesar 1,27 m, sedangkan periode September-Oktober-November (SON) memiliki tinggi gelombang rata-rata terendah sebesar 0,20 m. Tinggi gelombang rata-rata tahunan tertinggi pada tahun 2023 dengan 0,81 m, sementara tahun 2021 mencatatkan tinggi gelombang rata-rata tahunan terendah sebesar 0,17 m. Potensi daya gelombang berkisar antara 0,01 kW/m hingga 4,88 kW/m secara bulanan, 0,05 kW/m hingga 4,63 kW/m secara musiman, dan 0,4 kW/m hingga 2,23 kW/m secara tahunan stasiun 8 memenuhi tiga kriteria implementasi WEC (CoV, MVI, WEDI), sedangkan lainnya hanya memenuhi kriteria WEDI. Stasiun 10 mencatat daya gelombang tertinggi.
Copyrights © 2025