Menurunnya kesuburan tanah akibat penggunaan pupuk kimia yang berlebihan merupakan salah satu faktor penyebab menurunnya hasil jagung. Pupuk organik berbahan dasar limbah tebu atau blotong dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan pupuk organik blotong tebu dan NPK terhadap pertumbuhan dan produksi jagung. Penelitian ini dilakukan di desa Antirogo, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember. Penelitian dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah dosis pupuk blotong dengan tiga taraf yakni kontrol (tanpa pupuk blotong), 10 ton/ha, dan 20 ton/ha. Faktor kedua adalah dosis NPK yang terdiri dari tiga taraf yaitu 150 kg/ha, 200 kg/ha, dan 250 kg/ha. Secara statistik tidak terdapat interaksi antara pupuk organik limbah tebu dengan NPK pada semua parameter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik tebu 200 kg/ha jauh lebih unggul dibandingkan kontrol dalam hal tinggi tanaman. Namun tidak terdapat perbedaan antara pemberian pupuk organik limbah tebu 20ton/ha dengan kontrol pada jumlah daun. Sementara itu, antara NPK 250 kg/ha dan NPK 200 kg/ha memberikan hasil terbaik pada diameter batang
Copyrights © 2025