Budaya Jaksel yang merepresentasikan status sosial kelas atas dari anak muda di Jakarta Selatan berubah menjadi bahan olok-olokkan setelah Podcast Kesel Aje membuat konten sindiran melalui kanal podcastnya. Podcast ini memproduksi wacana melalui konten komedi dengan memposisikan diri seolah-olah menjadi bagian dari generasi Z di Jaksel yang dikritiknya tersebut. Dari sini timbul konsekuensi logis di mana terdapat generalisasi gaya hidup generasi Z yang diidentikkan dengan wacana kebiasaan anak muda di Jaksel. Tujuan penelitian ini adalah untuk menelusuri mekanisme kekuasaan beroperasi yang menimbulkan dua masalah utama, yakni dekonstruksi citra Jaksel dan generalisasi kebiasaan generasi Z. Berbeda dari penelitian sebelumnya yang berusaha membedah makna semantik dari bahasa Jaksel, dalam penelitian ini bahasa bermuatan wacana sebagai dekonstruksi kekuasaan dominan. Teori yang digunakan adalah kekuasaan dan pengetahuan oleh Michel Foucault. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan analisis wacana kritis. Analisis data dalam penelitian ini melalui tiga dimensi AWK, yakni dimensi teks, praktik diskursif, dan praksis sosio-budaya. Data dalam penelitian ini mengacu pada lima konten Podcast Kesel Aje di YouTube yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling pada 2021-2023. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa wacana generasi Z Jaksel dalam bentuk komedi satire yang sudah diafirmasi publik diproduksi oleh Podcast Kesel Aje ini mendekonstruksi citra kelas atas Jaksel sekaligus berimplikasi pada menguatnya pembentukan stereotip karakteristik gaya hidup generasi Z secara general melalui teknik normalisasi.
Copyrights © 2025