Tulisan ini membahas peran film dokumenter dan komunitas sebagai alat strategis dalam meningkatkan kapasitas perempuan, baik dari segi sosial, ekonomi, maupun psikologis. Dengan pendekatan interdisipliner yang memadukan kajian film, studi gender, dan pembangunan komunitas, esai ini menunjukkan bagaimana narasi visual dalam film dokumenter dapat menjadi medium edukasi, advokasi, serta pemberdayaan perempuan di berbagai wilayah, khususnya yang terpinggirkan. Studi kasus pada film Mother of the Sea (2023) sutradara Clarissa Ruth Natan, memperlihatkan dampak konkret dari sinergi komunitas dan media terhadap kemandirian perempuan. Selain mengupas potensi besar dari film dokumenter, tulisan ini juga menyoroti berbagai tantangan seperti kesenjangan digital, keterbatasan sumber daya, dan hambatan budaya yang masih membatasi partisipasi perempuan dalam ruang publik. Kesimpulannya, integrasi film dokumenter dan aktivitas komunitas memiliki potensi kuat untuk membentuk narasi alternatif yang lebih inklusif dan transformatif bagi perempuan.
Copyrights © 2025