Di Indonesia, data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menunjukkan bahwa sekitar 28% remaja pernah melakukan aktivitas seksual sebelum menikah. Ironisnya, sebagian besar dari mereka mengaku tidak memiliki informasi yang cukup mengenai konsekuensi dari perilaku tersebut. Riset Kementerian Kesehatan tahun 2021 yang menyebutkan bahwa rendahnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi berdampak langsung pada tingginya angka kehamilan remaja, penyebaran IMS, dan gangguan psikologis seperti kecemasan dan depresi. Tujuan penyuluhan kesehatan adalah tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan remaja di SMA N 2 Kotamobagu. Metode kegiatan penyuluhan kesehatan tentang pendidikan kesehatan reproduksi terhadap sikap remaja tentang seksual pra nikah ini di lakukan dengan metode ceramah interaktif dan sesi tanya jawab pada tahap evaluasi melalui pre-test dan post-test disertai dengan pembagaian leaflet. Hasil penyuluhan yang didapatkan yaitu adanya perbedaan pengetahuan antara sebelum dan sesudah penyuluhan, ketercapaian jumlah peserta kegiatan, antusiasme peserta bertanya dalam sesi tanya jawab. Kesimpulan penyuluhan kesehatan yang dilakukan dapat menumbuhkan ketertarikan remaja dalam mengkaji pendidikan kesehatan reproduksi terhadap sikap remaja tentang seksual pra nikah serta meningkatkan pengetahuan dan sikap siswa-siswi SMA N 2 Kotamobagu tentang Bahaya seksual pra nikah.
Copyrights © 2025