Ruptur perineum menimbulkan rasa nyeri dan ketidaknyamanan pada ibu nifas, sehingga menyulitkan mereka dalam merawat diri sendiri dan bayinya. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) tahun 2009, terdapat sekitar 2,7 juta kasus ruptur perineum pada ibu bersalin. Penelitian ini menggunakan pendekatan Study Case Literature Review (SCLR) dengan melibatkan 10 sampel eksperimen yang dibagi ke dalam dua kelompok intervensi: lima ibu nifas diberikan minuman kunyit, dan lima lainnya diberikan rebusan jahe merah. Intervensi dilakukan dengan pemberian 200 ml minuman sebanyak dua kali sehari (pagi dan sore) selama tiga hari berturut-turut. Pengukuran intensitas nyeri dilakukan menggunakan Numeric Rating Scale (NRS). Hasil observasi menunjukkan bahwa pada kelompok minuman kunyit (responden 1–5), dua responden (responden 1 dan 3) mengalami penurunan nyeri sebesar 6 poin, sedangkan tiga responden lainnya (responden 2, 4, dan 5) mengalami penurunan sebesar 5 poin. Sementara itu, seluruh responden pada kelompok rebusan jahe merah (responden 6–10) mengalami penurunan nyeri yang konsisten dan signifikan sebesar 6 poin. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa rebusan jahe merah lebih efektif dibandingkan minuman kunyit dalam menurunkan intensitas nyeri perineum pada ibu nifas.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025