In the construction of retaining walls, the method of field implementation is crucial, especially on soils with poor characteristics, such as clayshale. Clayshale soil is known as a type of soil with unstable geotechnical properties, due to its expansive nature and tendency to crumble when saturated with water. The Geoforce Segmental Retaining Wall (GSRW) is one solution that offers flexibility in construction. It is a retaining wall made of modular materials arranged segmentally and reinforced with geosynthetics, which increases soil stability in landslide-prone areas. This study explains the stages of the GSRW project on clayshale soil, starting from the planning phase, preparation, to special handling on-site. The case discussed is the GSRW project at Polman Majalengka Campus 2, where clayshale soil conditions were the main concern. The methods used in the development of this journal include field observations and interviews with parties involved in the project. The research results show that the installation of GSRW on clayshale soil affects many technical aspects. Therefore, the implementation method must be adjusted to field conditions to ensure optimal results. Abstrak Dalam konstruksi dinding penahan tanah metode pelaksanaan pengerjaan di lapangan sangat penting, terutama pada tanah yang memiliki karakteristik buruk seperti clayshale. tanah clayshale dikenal sebagai jenis tanah dengan sifat geoteknik yang kurang stabil, disebabkan oleh karakteristiknya yang ekspansif dan mudah hancur ketika jenuh air. Geoforce segemental retaining wall (GSRW) merupakan salah satu solusi yang menawarkan fleksibilitas dalam konstruksi. Sebuah dinding penahan dengan material modular yang disusun secara segmental dan menggunakan bahan geosintetik sebagai penguat, sehingga meningkatkan kestabilan tanah di area yang rentan longsor. Studi ini menjelaskan tahapan-tahapan pengerjaan proyek GSRW pada tanah clayshale mulai dari tahap perencanaan, persiapan hingga penanganan khusus di lapangan. Kasus yang dibahas adalah proyek GSRW Kampus 2 Polman Majalengka, dimana kondisi tanah clayshale menjadi perhatian utama. Metode yang digunakan dalam pembuatan jurnal ini meliputi pengamatan pada lapangan dan wawancara pada pihak yang terlibat dalam proyek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemasangan GSRW diatas tanah clayshale mempengaruhi banyak aspek teknis. Oleh karena itu, metode pelaksanaanya harus disesuaikan dengan konsidi lapangan untuk memastikan hasil yang optimal.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025