Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

ANALISIS DAMPAK PEMBUKAAN GALIAN UNTUK CONNECTING BASEMENT TERHADAP BANGUNAN EKSISTING DENGAN METODE FINITE ELEMENT Amelia, Della; Sumarli, Inda; Iskandar, Ali
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v5i2.10873

Abstract

In a deep excavation construction that adjacent to the existing buildings there is a concern that it will have a bad impact or effect on adjacent buildings.  The effect of deep excavation induced deformation of the existing structures due to ground movements and ground surface settlement behind the wall which can cause a tilt of the building. The objective of this study is to observe the effect of deep excavation (7 storey basement) adjacent to the existing buildings with 7 and 5 storey basement located in South Jakarta. The basement is connected to the basement of the existing building so that the effect of diaphragm wall opening for connecting basement towards the substructures of the existing building is observed. This study was conducted by observing the deformation that occurs in the diaphragm of the existing building, and also observing the internal forces acting on the basement floors slabs of the existing buildings. Observations were made using a three-dimensional finite element program with the most commonly used material model for analysis of deep excavation, The Hardening Soil Model. The analysis was performed with drained conditions with phreatic calculation type and only calculated the static conditions. Results indicate that the deflection that occurs after the final stage of excavation is still within the allowable limit according to the SNI 8460:2017, which is less than 14 centimeters on the diaphragm wall of the existing buildings. Keywords: Deep Excavation; Connecting Basement; Diaphragm Wall; Hardening Soil; Finite Element AbstrakPada suatu konstruksi galian dalam yang berdekatan dengan suatu bangunan lain dikhawatirkan akan memberikan dampak atau efek yang buruk terhadap bangunan di sekitarnya. Efek dari galian dalam tersebut menyebabkan terjadinya deformasi pada struktur dari bangunan di sekitarnya akibat dari pergerakan tanah dan penurunan permukaan tanah di belakang dinding yang dapat menyebabkan bangunan tersebut menjadi miring. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengamati pengaruh pekerjaan galian dalam (basement dengan 7 lantai) yang berdekatan dengan bangunan sekitar dengan basement 5 lantai dan 7 lantai yang berlokasi di Jakarta Selatan. Basement yang dimodelkan terkoneksi dengan basement dari bangunan eksisting sehingga diamati pengaruh bukaan dinding diafragma untuk connecting basement terhadap struktur bawah bangunan eksisting. Penelitian ini dilakukan dengan melihat deformasi yang terjadi pada dinding diafragma dari bangunan eksisting, dan juga mengamati gaya-gaya dalam yang bekerja pada pelat lantai basement dari bangunan eksisting. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan program elemen hingga tiga dimensi dengan model material yang paling umum digunakan yaitu Hardening Soil untuk analisis galian dalam. Analisis dilakukan dengan kondisi drained dengan tipe kalkulasi phreatic serta hanya memperhitungkan keadaan static. Hasil menunjukkan bahwa defleksi yang terjadi setelah tahapan terakhir pekerjaan galian dalam yaitu masih dalam batas yang diijinkan menurut SNI 8460:2017 yaitu dibawah dari 14 cm pada dinding diafragma bangunan eksisting. 
PERBANDINGAN STABILITAS BERBAGAI TIPE DINDING PENAHAN TANAH PADA PROYEK TOWER TURYAPADA DI BALI Five, Johny; Wijaya, Hendy; Iskandar, Ali
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 7, Nomor 3, Agustus 2024
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v7i3.30826

Abstract

This study compares the stability of cantilever retaining walls (DPT) with the combined method of MSE (Mechanically Stabilized Earth) retaining walls and soil nailing retaining walls under the same soil conditions. The stability analysis is conducted by considering shear, overturning, and bearing capacity factors. The results show that MSE retaining walls have the highest overturning safety factor value of 10.83, which exceeds the minimum SNI standard. MSE retaining walls also show the highest shear safety factor value of 7.54, while the highest bearing capacity safety factor value is found in cantilever retaining walls, amounting to 28.73. The pullout safety factor values in soil nailing are also analyzed, indicating the need for adjustments in nail length or excavation sequence to achieve the required minimum values. This study suggests the use of various types of retaining walls and more diverse soil conditions for a more comprehensive analysis in the future, as well as the application of 3D computer programs to model the interaction between retaining structures and the surrounding soil in greater detail. Abstrak Penelitian ini membandingkan stabilitas dinding penahan tanah (DPT) tipe kantilever dengan metode gabungan DPT MSE (mechanically stabilized earth) dan  DPT soil nailing dalam kondisi tanah yang sama.  Analisis stabilitas dilakukan dengan mempertimbangkan faktor geser, guling, dan daya dukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa DPT MSE memiliki nilai faktor keamanan guling terbesar sebesar 10,83, yang melebihi standar minimum SNI. DPT MSE menunjukkan nilai faktor keamanan geser terbesar sebesar 7,54, dan nilai faktor keamanan daya dukung terbesar adalah DPT kantilever sebesar 28,73. Nilai faktor keamanan akibat cabut (pullout) pada soil nailing juga dianalisis, dengan hasil menunjukkan perlunya penyesuaian panjang nail atau urutan penggalian untuk mencapai nilai minimum yang disyaratkan. Penelitian ini menyarankan penggunaan berbagai jenis DPT dan kondisi tanah yang lebih beragam untuk analisis yang lebih komprehensif di masa mendatang, serta penerapan program komputer 3D untuk memodelkan interaksi antara struktur penahan tanah dan tanah di sekitarnya dengan lebih detail.
Evaluasi Implementasi Kurikulum Merdeka di MAN Kapuas Kabupaten Kapuas: Evaluation of the Implementation of the Merdeka Curriculum at MAN Kapuas, Kapuas Regency Supriadi, Gito; Azis, Abdul; Iskandar, Ali; Nuha, Ulin
Anterior Jurnal Vol. 24 No. 1 (2025): Anterior Jurnal
Publisher : ​Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/anterior.v24i1.8429

Abstract

The study was inspired by the Directorate General Decree of Islamic Education, Ministry of Religion of Indonesia Number 1443 of 2023 about the school implementers of the ‘Merdeka’ Curriculum for the 2023/2024 academic year, one of which is Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kapuas appointed as the curriculum implementer. It is, therefore, an evaluation is needed to be carried out. The study was aimed at (1) describing the suitability of planning with the process standard; (2) describing the suitability of implementation with the process standard; and (3) describing the suitability of assessment with the assessment standard. The study employed a qualitative method using evaluation research. The gap model was employed in the study. Interviews, observation, and documentation were used to collect data. The analysis revealed that (1) the planning carried out at MAN Kapuas Regency is suitable with the standard process That is, the planning covered learning objectives, steps for learning activities, and assessments, (2) the implementation of learning at MAN Kapuas Regency has been carried out based on the process standard. It was carried out in an interactive, inspiring, fun, challenging atmosphere, motivating students to participate actively, and has also implemented individual learning; (3) the assessments at MAN Kapuas are based on assessment standards. It was at the beginning, during, and after the learning process. However, have not been able to carry out the assessment optimally in the P5 activity (Strengthening Pancasila Student Profile Project).
PERBANDINGAN DAYA DUKUNG TIANG PANCANG BERDASARKAN DATA CPTE SEBELUM DAN SESUDAH VACUUM CONSOLIDATION PADA PROYEK X Gunawan, Mikael Dylan; Iskandar, Ali
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 8, Nomor 1, Februari 2025
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v8i1.32523

Abstract

Soft clay soil is often a problem in the construction of deep foundation construction in the North Jakarta area, especially discussed in this research is piles. The problems most often found in clay soils in particular are soil shear strength and low bearing capacity and large settlement, the solution to increase the bearing capacity and shear strength and minimize the settlement that occurs is soil improvement. In this research, the soil improvement carried out is vacuum consolidation where vacuum consolidation is a method that combines PVD (Prefabricated Vertical Drain) with a pump whose function is to reduce excess pore water pressure. This research also discusses the comparison of bearing capacity on square driven piles with a size of 300 mm x 300 mm using CPTe testing before and after vacuum consolidation with a planned depth of 12 m. The calculation method in this study uses a correlation with  (undrained shear strength), in the results of this study it can be seen that the comparison of ultimate bearing capacity of the piles increased significantly after soil improvement with vacuum consolidation. From this comparison, it can be seen that the problem of low pile bearing capacity or soil shear strength and large settlement can be solved by soil improvement. Abstrak Tanah lempung lunak sering menjadi masalah pada saat pembangunan konstruksi fondasi dalam pada daerah Jakarta Utara, khususnya yang dibahas pada penelitian ini adalah tiang pancang. Masalah-masalah yang paling sering ditemukan pada tanah lempung khususnya adalah kuat geser tanah dan daya dukung yang rendah serta penurunan yang besar, solusi agar daya dukung dan kuat geser meningkat serta memperkecil penurunan yang terjadi adalah perbaikan tanah. Pada penelitian ini perbaikan tanah yang dilakukan adalah vacuum consolidation dimana vacuum consolidation merupakan metode yang menggabungkan antara PVD (Prefabricated Vertical Drain) dengan pompa dimana fungsinya untuk mengurangi tekanan air pori ekses. Penelitian ini sekaligus membahas perbandingan daya dukung pada tiang pancang persegi dengan ukuran 300 mm x 300 mm menggunakan pengujian CPTe sebelum dan sesudah vacuum consolidation dengan kedalaman rencana adalah 12 m. Metode perhitungan pada penelitian ini memakai korelasi dengan  (kuat geser tak teralir), pada hasil penelitian ini dapat terlihat perbandingan daya dukung ultimate pada tiang pancang meningkat secara signifikan setelah dilakukan perbaikan tanah dengan vacuum consolidation. Dari perbandingan tersebut, dapat terlihat bahwa masalah mengenai daya dukung tiang ataupun kuat geser tanah yang rendah serta penurunan yang besar dapat teratasi dengan melakukan perbaikan tanah.
ANALISIS PERUBAHAN NILAI CBR PADA TANAH LATERIT AKIBAT PENAMBAHAN GARAM Muhammad Raihan Suganda; Wijaya, Hendy; Iskandar, Ali
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 8, Nomor 1, Februari 2025
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v8i1.33218

Abstract

Laterite soil is a specific type of soil characterized by high iron and alumina content, found mainly in tropical regions. The density of soil is an important physical parameter that affects soil quality and has a significant impact on plant growth and soil structure stability. The addition of salt to laterite soil can potentially alter its physical properties, including soil density, due to changes in soil particle aggregation and electrostatic interactions caused by salt ions. Laterite soil samples were taken from Cakung area, East Jakarta and mixed with coarse salt at concentrations of 5% and 10%. This study aims to investigate the effects of salt on the density of laterite soil by adding salt to the soil and observing the changes in soil compaction and strength through various laboratory tests, including compaction, CBR, pocket penetrometer, and shear tests. Results indicated that the addition of salt can increase soil density by altering soil particle structure, leading to more compact soil conditions. This research provides valuable insights for sustainable land management in tropical areas, particularly for agricultural and construction purposes. Abstrak Tanah laterit adalah jenis tanah yang memiliki kandungan besi dan alumina tinggi, banyak ditemukan di daerah tropis. Kepadatan tanah merupakan parameter fisik yang penting yang memengaruhi kualitas tanah dan berpengaruh pada pertumbuhan tanaman serta kestabilan struktur tanah. Penambahan garam pada tanah laterit dapat mempengaruhi sifat fisik tanah, termasuk kepadatannya, akibat perubahan dalam pengikatan partikel tanah dan interaksi elektrostatik yang disebabkan oleh ion garam. Sampel tanah laterit diambil dari daerah Cakung, Jakarta Timur dan dicampur dengan garam krosok pada konsentrasi 5% dan 10%. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh garam terhadap kepadatan tanah laterit dengan menambahkan garam pada tanah dan mengamati perubahan kompaksi dan kekuatan tanah melalui berbagai uji laboratorium seperti uji kompaksi, CBR, pocket penetrometer, dan uji geser. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan garam dapat meningkatkan kepadatan tanah dengan mengubah struktur partikel tanah, yang mengarah pada kondisi tanah yang lebih kompak. Penelitian ini memberikan wawasan berharga untuk pengelolaan lahan secara berkelanjutan, terutama untuk keperluan pertanian dan konstruksi.
Efektivitas Metode Tilawati Terhadap Keterampilan Membaca Al-Qur’an Siswa Kelas IV SDIT Al-Qonita Badriyah, Leni; Iskandar, Ali; Sulistyowati, Sulistyowati
Jurnal Penelitian Multidisiplin Bangsa Vol. 1 No. 9 (2025): Februari
Publisher : Amirul Bangun Bangsa Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpnmb.v1i9.345

Abstract

Salah satu elemen penting dalam pembelajaran adalah metode, seperti halnya pembelajaran membaca Al-Qur'an. Tilawati adalah metode menaikkan kemampuan membaca Al-Qur'an siswa. Tujuan penelitian ini: (1) Menjelaskan kemampuan membaca Al-Qur'an siswa kelas IV di SDIT Al-Qonita; (2) Menjelaskan bagaimana metode tilawati berdampak pada kemampuan membaca Al-Qur'an siswa kelas IV di SDIT Al-Qonita; dan (3) Menjelaskan seberapa efektif metode tilawati. Semua 22 siswa di kelas IV SDIT Al-Qonita Palangkaraya terlibat dalam penelitian kuantitatif ini. Dalam penelitian ini, setiap individu yang termasuk dalam populasi dianggap sebagai sampel jenuh, atau sensus, jika jumlah populasi relatif kecil—< 30. Tes membaca Al-Quran, observasi, angket, dan dokumentasi adalah semua metode mengumpulkan data penelitian ini. Hasilnya menunjukkan bahwa dari 22 siswa di kelas IV SDIT Al-Qonita, 12 (54,5%) memiliki keterampilan membaca Al-Quran yang sangat baik dan 10 (45,5%) memiliki keterampilan membaca Al-Quran yang sangat baik. Dari nilai total siswa 1820, dapat disimpulkan bahwa penggunaan tilawati sangat efektif, dengan nilai efek ukuran sebesar 7,46 dan skor N-gain rata-rata sebesar. Ini memperlihatkan tilawati dapat membantu siswa belajar membaca Al-Quran dan meningkatkan kemampuan mereka.
STUDI KASUS PENURUNAN MUKA TANAH DAN MUKA AIR TANAH DI JAKARTA PUSAT TAHUN 2010-2022 Iskandar, Ali; Makarim, Chaidir Anwar; Chandra, Tiara Kumala
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 8, Nomor 2, Mei 2025
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v8i2.21979

Abstract

DKI Jakarta, as the center of Indonesia's economic and governmental activities, faces serious challenges related to significant land subsidence. High population density, rapid industrial growth, and increasing groundwater demand have triggered overexploitation of groundwater. This phenomenon, known as groundwater extraction, is a major factor causing alarming land subsidence in Central Jakarta. This study analyzes land subsidence and groundwater level data in Central Jakarta over the period 2010-2022, focusing on the impact of groundwater exploitation. The analysis methods include spatial analysis, statistical analysis, and literature review to identify the relationship between groundwater exploitation and land subsidence. The results show that land subsidence in Central Jakarta ranges from 2-15 cm per year, with an increasing trend. Areas with the highest groundwater exploitation showed the most significant subsidence rates. The study also identified other factors that contribute to land subsidence, such as natural consolidation of alluvium and construction loads. The implications of these findings highlight the need for sustainable groundwater management and strict groundwater exploitation control policies to prevent more severe impacts in the future. Abstrak DKI Jakarta, sebagai pusat kegiatan ekonomi dan pemerintahan Indonesia, menghadapi tantangan serius terkait penurunan muka tanah yang signifikan. Kepadatan penduduk yang tinggi, pertumbuhan industri yang pesat, dan kebutuhan air tanah yang meningkat telah memicu eksploitasi air tanah secara berlebihan. Fenomena ini, yang dikenal sebagai groundwater extraction, menjadi faktor utama penyebab penurunan muka tanah yang mengkhawatirkan di Jakarta Pusat. Studi ini menganalisis data penurunan muka tanah dan muka air tanah di Jakarta Pusat selama periode 2010-2022, dengan fokus pada dampak eksploitasi air tanah. Metode analisis meliputi analisis spasial, analisis statistik, dan tinjauan literatur untuk mengidentifikasi hubungan antara eksploitasi air tanah dan penurunan muka tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan muka tanah di Jakarta Pusat berkisar antara 2-15 cm per tahun, dengan tren yang terus meningkat. Wilayah dengan eksploitasi air tanah tertinggi menunjukkan tingkat penurunan muka tanah yang paling signifikan. Studi ini juga mengidentifikasi faktor-faktor lain yang berkontribusi terhadap penurunan muka tanah, seperti konsolidasi alami tanah aluvium dan beban konstruksi. Implikasi dari temuan ini menyoroti perlunya pengelolaan air tanah yang berkelanjutan dan kebijakan pengendalian eksploitasi air tanah yang ketat untuk mencegah dampak yang lebih parah di masa depan.
METODE PELAKSANAAN GSRW DI TANAH CLAYSHALE STUDI KASUS : PROYEK KAMPUS 2 POLMAN MAJALENGKA Theodora, Amanda Greta; Iskandar, Ali
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 8, Nomor 2, Mei 2025
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v8i2.32524

Abstract

In the construction of retaining walls, the method of field implementation is crucial, especially on soils with poor characteristics, such as clayshale. Clayshale soil is known as a type of soil with unstable geotechnical properties, due to its expansive nature and tendency to crumble when saturated with water. The Geoforce Segmental Retaining Wall (GSRW) is one solution that offers flexibility in construction. It is a retaining wall made of modular materials arranged segmentally and reinforced with geosynthetics, which increases soil stability in landslide-prone areas. This study explains the stages of the GSRW project on clayshale soil, starting from the planning phase, preparation, to special handling on-site. The case discussed is the GSRW project at Polman Majalengka Campus 2, where clayshale soil conditions were the main concern. The methods used in the development of this journal include field observations and interviews with parties involved in the project. The research results show that the installation of GSRW on clayshale soil affects many technical aspects. Therefore, the implementation method must be adjusted to field conditions to ensure optimal results. Abstrak Dalam konstruksi dinding penahan tanah metode pelaksanaan pengerjaan di lapangan sangat penting, terutama pada tanah yang memiliki karakteristik buruk seperti clayshale. tanah clayshale dikenal sebagai jenis tanah dengan sifat geoteknik yang kurang stabil, disebabkan oleh karakteristiknya yang ekspansif dan mudah hancur ketika jenuh air. Geoforce segemental retaining wall (GSRW) merupakan salah satu solusi yang menawarkan fleksibilitas dalam konstruksi. Sebuah dinding penahan dengan material modular yang disusun secara segmental dan menggunakan bahan geosintetik sebagai penguat, sehingga meningkatkan kestabilan tanah di area yang rentan longsor. Studi ini menjelaskan tahapan-tahapan pengerjaan proyek GSRW pada tanah clayshale mulai dari tahap perencanaan, persiapan hingga penanganan khusus di lapangan. Kasus yang dibahas adalah proyek GSRW Kampus 2 Polman Majalengka, dimana kondisi tanah clayshale menjadi perhatian utama. Metode yang digunakan dalam pembuatan jurnal ini meliputi pengamatan pada lapangan dan wawancara pada pihak yang terlibat dalam proyek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemasangan GSRW diatas tanah clayshale mempengaruhi banyak aspek teknis. Oleh karena itu, metode pelaksanaanya harus disesuaikan dengan konsidi lapangan untuk memastikan hasil yang optimal.
KORELASI FAKTOR PENGARUH PERILAKU MENGEMBANG TANAH TERHADAP NILAI SWELLING PRESSURE Tuhumury, Joan Nathasya; Iskandar, Ali
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 8, Nomor 2, Mei 2025
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v8i2.32598

Abstract

There are numerous challenges faced by geotechnical engineers in ensuring the construction of safe and durable infrastructure, one of which is the presence of expansive soils. Expansive soil refers to any soil or rock material that has the potential to shrink or swell due to changes in moisture conditions. However, moisture content is not the only factor affecting soil expansion behavior; Plastic limit, Liquid limit, Plasticity Index, Clay Percentage and Fine Content Percentage also play significant roles.Under certain conditions, these parameters may not directly influence the degree of soil expansion. These parameters significantly impact soil swelling when expansive minerals like montmorillonite or vermiculite are present. In this study, while X-Ray Diffraction Analysis was not conducted to identify soil minerals, the coefficients of determination indicate that dry density, water content, natural void ratio, initial void ratio, and fine content percentage are the most influential factors affecting swelling pressure, respectively. However, variations in samples may lead to differing conclusions due to the lack of information regarding the mineral composition of each sample. Abstrak Terdapat banyak tantangan bagi insinyur geoteknik dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang aman dan tahan lama, salah satunya adalah keberadaan tanah ekspansif. Tanah ekspansif adalah istilah yang diterapkan pada material tanah atau batuan apa pun yang berpotensi menyusut atau membengkak karena kondisi kelembapan yang berubah. Namun tidak hanya kelembaban yang memengaruhi perilaku mengembang tanah, rasio pori tanah, Plastic limit, Liquid limit, Plasticity Index, Clay Percentage, dan Fine Content Percentage juga memengaruhinya. Pada kondisi tertentu beberapa parameter ini tidak semata mata memengaruhi besarnya pengembangan tanah. Parameter-parameter tersebut akan berpengaruh secara signifikan apabila diiringi dengan kondisi tanah lempung yang mengandung mineral ekspansif seperti montmorillonite atau vermiculite. Pada penelitian ini tidak dilakukan X-Ray Diffraction Analysis sehingga tidak ada data mengenai mineral yang terkandung dalam sampel tanah, namun dari nilai masing-masing koefisien determinasi dapat disimpulkan bahwa secara berurutan, dry density, water content, natural void ratio, initial void ratio, dan %fine content adalah yang paling memengaruhi nilai swelling pressure.
PREDIKSI PENURUNAN BANGUNAN TINGGI YANG BERLOKASI DI JAKARTA UTARA Susiyanti, Meli; Wijaya, Hendy; Iskandar, Ali
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 8, Nomor 3, Agustus 2025
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v8i3.20389

Abstract

Buildings can experience land subsidence caused by immediate settlement due to loading and consolidation. Land subsidence is a natural phenomenon and requires attention in areas around the coast or alluvial plains because the soil is very soft. Pile foundations are part of the construction that functions to transfer the load from the construction above to the hard soil layer that is very deep. This study discusses the settlement of the high-rise building studied located in the North Jakarta area. Data collection of soil, buildings and foundations was carried out and then analyzed using a 3D analysis program (finite difference method). The analysis was carried out to determine the amount of settlement that will occur and how long the settlement will continue. The settlement of the pile group foundation in this study was caused by elastic compression of the piles and consolidation settlement. The time required to reach 90% consolidation was 110961 days or 308 years from the beginning of the project period. The settlement that occurred when the building was completed was 1231.54 mm, during the 100-year project period was 2214.65 mm, and the largest settlement was when the soil was 90% consolidated at 2676.11 mm. Abstrak Bangunan dapat mengalami penurunan tanah yang disebabkan oleh penurunan segera akibat pembebanan dan konsolidasi. Penurunan tanah merupakan suatu fenomena alam dan perlu perhatian di daerah sekitar pantai atau dataran alluvial karena tanahnya sangat lunak. Fondasi tiang pancang merupakan bagian konstruksi yang berfungsi untuk mentransfer beban dari konstruksi di atasnya ke lapisan tanah keras yang letaknya sangat dalam. Penelitian ini membahas mengenai penurunan bangunan tinggi yang diteliti terletak di kawasan Jakarta Utara. Pengumpulan data tanah, bangunan dan fondasi dilakukan untuk kemudian dianalisis dengan bantuan program analisis 3D (metode beda hingga). Analisis dilakukan untuk mencari besarnya penurunan yang akan terjadi dan sampai kapan penurunan terus terjadi. Penurunan fondasi kelompok tiang dalam penelitian ini diakibatkan oleh kompresi elastis tiang dan penurunan konsolidasi. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai konsolidasi 90% adalah 110961 hari atau 308 tahun sejak awal masa proyek. Penurunan yang terjadi pada saat bangunan selesai adalah sebesar 1231,54 mm, pada saat masa proyek 100 tahun sebesar 2214,65 mm, dan penurunan terbesar yaitu pada saat tanah terkonsolidasi 90% sebesar 2676,11 mm.