Pertambangan batubara memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan pekerja dan masyarakat sekitar, namun tinjauan komprehensif mengenai dampak pajanan debu batubara masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis dampak pajanan debu batubara terhadap kesehatan pekerja tambang. Penelitian menggunakan desain Systematic Literature Review dengan pendekatan PRISMA pada artikel yang dipublikasikan tahun 2021-2025. Pencarian dilakukan di basis data Google Scholar menggunakan kata kunci "dampak", "debu", "pekerja", dan "tambang batubara" dengan kriteria inklusi yang telah ditetapkan. Dari 257 artikel yang teridentifikasi, 5 artikel final dianalisis menggunakan kerangka PICO untuk mengekstraksi data secara sistematis. Faktor risiko utama teridentifikasi meliputi durasi kerja >5 tahun, intensitas pajanan tinggi (4,5 mg/m³ pada area pengeboran), penggunaan APD tidak konsisten, dan jarak tempat tinggal <500 meter dari lokasi tambang. Dampak kesehatan yang ditemukan berupa gangguan fungsi paru, Coal Worker's Pneumoconiosis dengan tingkat kematian 19,19%, PPOK dengan risiko kematian 93% lebih tinggi pada pekerja terpapar, serta peningkatan jumlah eosinofil pada 13,4% penduduk sekitar tambang yang mengindikasikan respons inflamasi sistemik. Pajanan debu batubara memiliki dampak kesehatan yang signifikan dan multidimensional, tidak hanya pada pekerja tambang tetapi juga masyarakat sekitar, sehingga diperlukan strategi pencegahan komprehensif yang meliputi pengendalian teknis, administratif, penggunaan APD, monitoring lingkungan rutin, dan mitigasi dampak lingkungan untuk melindungi kesehatan pekerja dan masyarakat sekitar area pertambangan batubara.
Copyrights © 2025