p-Index From 2020 - 2025
7.005
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Jurnal Kesehatan Lingkungan indonesia Jurnal Ilmu Lingkungan Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Jurnal Kesehatan Masyarakat Jurnal Sains Dan Teknologi Lingkungan Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health (JIHOH) JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN: Jurnal dan Aplikasi Teknik Kesehatan Lingkungan Jurnal Kesehatan Vokasional Jurnal Kesehatan Komunitas Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Lentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan ENSAINS JOURNAL JSI (Jurnal sistem Informasi) Universitas Suryadarma JURNAL ILMIAH HUKUM DIRGANTARA Journal of Public Health Research and Community Health Development (JPH RECODE) Jurnal E-Komtek Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Jurnal Kesehatan Tambusai Journal La Sociale Jurnal Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Concept: Journal of Social Humanities and Education Literacy : International Scientific Journals of Social, Education, Humanities Jurnal Semesta Sehat Jurnal Tera Jurnal Mitrasehat Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE) Jurnal Abdimas Jatibara Jurnal Teknologi Lingkungan Jurnal Kesehatan Jurnal Riset Rumpun Ilmu Pendidikan (JURRIPEN) Jurnal Gerakan Mengabdi untuk Negeri Jurnal Lentera Kesehatan Masyarakat (JLKM) Masyarakat Berkarya: Jurnal Pengabdian dan Perubahan Sosial Seminar Nasional Riset dan Teknologi (SEMNAS RISTEK) VJKM: Varians Jurnal Kesehatan Masyarakat Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (National Public Health Journal)
Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Modifikasi Iklim Mikro dengan Vegetasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam Pengendalian Penyakit Malaria Susanto, Arif
Jurnal Sains Dan Teknologi Lingkungan Vol 5, No 1 (2013): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kasus malaria dan faktor iklim serta pengaruh modifikasi iklim melalui ruang terbuka hijau dalam upaya pencegahan malaria. Metode penelitian yang digunakan yaitu kausal-komparatif dengan menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat insieden malaria dengan ruang terbuka hijau yang berpengaruh terhadap iklim mikro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara wilayah yang memiliki ruang terbuka hijau dengan wilayah yang tidak memiliki ruang terbuka hijau dengan memiliki nilai korelasi positif 0.637 dan nilai uji beda (t-test) 4.174 dengan nilai signifikansi 0.09. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ruang terbuka hijau mampu memodifikasi iklim mikro maupun meso agar dapat memutuskan mata rantai penularan yang pada gilirannya dapat menurunkan angka kesakitan malaria pada daerah tertentu. Elemen iklim mikro dalam hal ini adalah suhu, kelembapan, intensitas cahaya dan curah hujan. Kata kunci: iklim mikro, malaria, ruang terbuka hijau
Pengaruh Modifikasi Iklim Mikro dengan Vegetasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam Pengendalian Penyakit Malaria Arif Susanto
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 5 No. 1 (2013): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol5.iss1.art1

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kasus malaria dan faktor iklim serta pengaruh modifikasi iklim melalui ruang terbuka hijau dalam upaya pencegahan malaria. Metode penelitian yang digunakan yaitu kausal-komparatif dengan menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat insieden malaria dengan ruang terbuka hijau yang berpengaruh terhadap iklim mikro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara wilayah yang memiliki ruang terbuka hijau dengan wilayah yang tidak memiliki ruang terbuka hijau dengan memiliki nilai korelasi positif 0.637 dan nilai uji beda (t-test) 4.174 dengan nilai signifikansi 0.09. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ruang terbuka hijau mampu memodifikasi iklim mikro maupun meso agar dapat memutuskan mata rantai penularan yang pada gilirannya dapat menurunkan angka kesakitan malaria pada daerah tertentu. Elemen iklim mikro dalam hal ini adalah suhu, kelembapan, intensitas cahaya dan curah hujan. Kata kunci: iklim mikro, malaria, ruang terbuka hijau.
Pemantauan Emisi dengan Continuous Emission Monitoring System (CEMS) dalam Pemanfaatan Minyak Pelumas Bekas Sebagai Subtitusi Bahan Bakar pada Produksi Kapur Tohor Arif Susanto; Purwanto Purwanto; Edi K Putro; Wiliam E Yochu; Uli Amrina; Fajrul Falakh
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 18, No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.18.2.392-400

Abstract

Minyak pelumas bekas atau biasa disebut used oils yang berasal dari minyak pelumas bekas hidrolik, mesin-mesin, gear, lubrikasi, insulasi, heat transmission, grit chambers, oil water separator dan atau campurannya termasuk kedalam limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dari kegiatan industri. Limbah B3 (LB3) tersebut memiliki simbol mudah terbakar dan berkategori bahaya 1. Used oils tersebut dapat dimanfaatkan sebagai substitusi sumber energi dengan tetap mempertimbangkan ketersediaan teknologi maupun baku mutu lingkungan hidup agar tidak menimbulkan pencemaran udara. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi sistem pemantauan dan pengendalian pencemaran udara pada pemanfaatan limbah minyak pelumas bekas, yaitu sebagai subtitusi bahan bakar pada produksi kapur tohor apakah telah sesuai dengan persyaratan peraturan dan perundangan Republik Indonesia (RI). Metode penelitian menggunakan triangulasi teknik dengan cara mengumpulkan data yang berbeda-beda agar diperoleh data dari sumber yang sama. Sumber data dan lokasi penelitian dilakukan di unit produksi kapur tohor yang berada di daerah tambang terbuka Grasberg PT Freeport Indonesia (PTFI). Hasil pemantauan emisi pemanfaatan used oils dengan minyak solar dengan continuous emission monitoring system (CEMS) telah memenuhi persyaratan dan peraturan perundangan RI. Metode pengambilan sampel CEMS yang diterapkan yaitu in stack dilution extractive untuk memantau parameter partikulat dan gas.  Pengendalian pencemaran udara lainnya dilakukan dengan sejumlah tindakan dan pengelolaan lainnya. Upaya pengelolaan tersebut dapat berupa kegiatan pemeliharaan dan penggantian rutin unit filter bag pada baghouse, pemeliharaan induced draft (ID) fan, pengendalian dan pematauan tekanan udara, dan persentase debit campuran antara used oils dan minyak solar.
Validasi Metode Analisis Penentuan Kadar Logam Berat Pb, Cd dan Cr Terlarut dalam Limbah Cair Industri Tekstil dengan Metode Inductively Coupled Plasma Optical Emission Spectrometry Prodigy7 Arif Susanto; Tri Mulyani; Sandi Nugraha
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 19, No 1 (2021): April 2021
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.19.1.191-200

Abstract

Konsep pembangunan secara berkelanjutan diperlukan seiring dengan perkembangan industri. Aktivitas industri menghasilkan limbah buangan yang harus diolah sebagai salah satu konsep penerapan pembangunan berkelanjutan. Kehadiran logam berat dalam limbah cair industri yang melebihi baku mutu air buangan dapat mencemari lingkungan dan berbahaya bagi mahluk hidup. Keberadaan logam berat seperti timah hitam (Pb), cadmium (Cd) dan kromium (Cr) berbahaya bagi lingkungan di perairan karena toksisitas yang cukup tinggi dan non-biodegradable. Metode pengujian penentuan konsentrasi logam berat Pb, Cd dan Cr dalam limbah cair industri tekstil diperlukan untuk mendapatkan metode yang valid. Penelitian validasi metode dalam penelitian ini yaitu menggunakan proses pengujian melalui tahap preparasi dekstruksi basah, kemudian diuji dengan Inductively Coupled Plasma Optical Emission Spectrometry (ICP-OES) Prodigy 7. Metode ini bertujuan untuk mendapatkan 3 (tiga) kadar logam berat dalam satu waktu yang dibandingkan terhadap standar terukur. Validasi metode yang dilakukan untuk penentuan kadar logam tersebut telah memenuhi persyaratan validasi, dimana persentase Recovery sampel harus berada pada rentang 98-102% dengan nilai RSD <2%. Pada pengujian akurasi, presisi dan nilai regresi linear koefisien korelasi (R) >0,997 dan koefisien determinasi (R2) >0,995. Metode yang telah valid tersebut digunakan untuk pengujian terhadap salah satu sampel cair limbah industri yang bergerak di bidang tekstil yang berada di Kota Bandung. Hasil kandungan kadar Cd pada inlet 0,0010± 0,0002 mg/L dan kandungan kadar Cd outlet 0,0006± 0,0001 mg/L, kandungan kadar Cr inlet 0,0035± 0,0009 mg/L dan kandungan kadar Cr outlet 0,0000± 0,0000 mg/L, serta kandungan kadar Pb inlet 0,0565± 0,0157 mg/L dan kandungan kadar Pb outlet 0,0161± 0,0045 mg/L.
ANALISIS KUALITAS AIR UNTUK KONSENTRASI FLUORIDE PADA SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI AIR MINUM DENGAN FLUORIDASI Arif Susanto; Purwanto Purwanto; Agus Hadiyarto
ENSAINS JOURNAL Vol 2, No 1 (2019): ENSAINS Journal Januari 2019
Publisher : UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.31848/ensains.v2i1.149

Abstract

Abstract:. The requirement of consumed drinking water so that it does not create disturbance to public health is that it needs a quality monitoring. Water fluoridation in Tembagapura City aims to reach its concentration level toward certain safe level, and it can provide maximum benefits for dental health. Analysis and simulation methods using EPAnet software. The results of hydrolic simulation and water quality for fluoride concentration of each node and link in the drinking water distribution network system have changed in every time change following the drinking water distribution segment. From hydraulic simulations, especially for head and flow at separate points, it consists of simultaneous solution in flow equivalence for every junction and headloss relationship in every link of network as a result of hydraulic balancing. New segment will be made at the end of each link that receives inflow from a node if the quality of the new node is different from the link in the last segment. Every pipe in network contains singular segment where the water quality is in line with the preliminary quality stated in the preliminary node. With the availability of hydraulic model and water quality for fluoride concentration, a further research can be conducted for chlorine decay, growth of by product i.e. Trihalomethans (THMs) as well as water age simultaneously in drinking water supply systems in Tembagapura City.  Keyword: EPAnet, distribution network, fluoride concentration. Abstrak: Persyaratan kualitas air minum yang dikonsumsi masyarakat agar tidak menimbulkan gangguan kesehatan, maka penyelenggara air minum perlu melakukan pemantauan kualitasnya. Fluoridasi air di Kota Tembagapura ditujukan untuk mencapai tingkat konsentrasi fluoride pada level tertentu yang aman dan dapat memberikan manfaat maksimal bagi kesehatan gigi. Metode analisis dan simulasi menggunakan perangkat lunak EPAnet. Hasil simulasi hidrolis dan kualitas air untuk konsentrasi fluoride pada setiap node dan link pada sistem jaringan distribusi air minum berubah pada setiap perubahan waktu mengikuti segmen distribusi air minum tersebut. Dari simulasi hidrolis, khusus untuk head dan aliran pada titik yang terpisah meliputi penyelesaian secara simultan dalam persamaan aliran untuk tiap sambungan (junction), dan hubungan headloss pada setiap link pada jaringan sebagai akibat dari hydrolic balancing. Segmen baru terbentuk pada akhir dari setiap link yang menerima inflow dari sebuah node, jika kualitas node baru berbeda dari link pada segmen terakhir. Setiap pipa dalam jaringan mengandung segmen tunggal, di mana kualitas air sebanding dengan kualitas awal yang ditetapkan di node awal. Dengan tersedianya model hidrolis dan kualitas air untuk konsentrasi fluoride, maka dapat dilakukan penelitian lanjutan untuk peluruhan klorin, pertumbuhan by product yaitu trihalomethans (THMs) serta usia air secara simultan pada sistem penyediaan air minum di Kota Tembagapura.Kata Kunci: EPAnet, jaringan distribusi, konsentrasi fluoride.
Hubungan Faktor Penyebab Tingkat Kelelahan pada Pekerja Tambang Pengolahan Mineral Tembaga dan Emas Khaerani Lestari; Aditya Fadila Muhamad; Arif Susanto; Edi Karyono Putro; Fanny Sarah Yuliasari
Jurnal Kesehatan Komunitas Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (978.853 KB) | DOI: 10.25311/keskom.Vol6.Iss1.519

Abstract

Fatigue has a significant impact on the economy of a region. This is because it leads to absenteeism, decreased productivity, health costs, and accidents. It is something complex primarily caused by 2 factors, including work and non-work fatigue. The purpose of this study therefore is to determine the factors associated with the fatigue level in copper and gold ore processing workers. It uses a cross-sectional design with the Industrial Fatigue Research Committee (IFRC) questionnaire to measure the fatigue level and The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) of 260 respondents working in the copper and gold ore processing firm. The results showed that 1 worker (0.4%) experienced severe fatigue, and 12 workers (4.6%) moderate, 243 (93.5%) mild fatigue, while only 4 (1.5%) were not affected. Additionally, there is a significant relationship between fatigue levels with sleep quality. In conclusion, poor sleep has the potential to increase fatigue. Companies therefore need to provide training related to the management of fatigue and sleep quality for workers.
Analisis Kualitas Air Berdasarkan Konsentrasi Ozone (O3) pada Penyediaan Air Minum (PAM) di Gedung Perkantoran Arif Susanto; Agus Riyanto; Edi Karyono Putro; Uli Amrina; John Charles Wilmot; Sulthan Muchammad Quds
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 21, No 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.21.2.122-130

Abstract

Latar belakang: Dalam memenuhi kebutuhan air minum pekerja Divisi Concentrating PT Freeport Indonesia (PTFI), perlu dilakukan pemantauan kualitas berdasarkan karakteristik air baku dan unit pengolahan yang digunakan. Sistem disinfeksi dengan ozonasi diterapkan PTFI bertujuan untuk membasmi mikroorganisme, tertutama bakteri patogen, serta membuat air minum olahan menjadi lebih sehat, karena penggunaan disinfektan klor dapat mengalami masalah seperti terbentuknya trihalomethanes (THMs) maupun perhitungan breakpoint clorination (BPC) yang kurang tepat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi konsentrasi ozone (O3) di dalam penyediaan air minum (PAM) di gedung perkantoran OB-1 dan OB-2 Divisi Concentrating PTFI agar sesuai dengan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 705 tahun 2003 bahwa kadar O3 dalam air minum harus berkisar antara 0,1 sampai 0,4 mg/L.Metode: Penelitian menggunakan metode observasi dan dilaksanakan pada bulan Juli sampai Oktober 2021. Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan mengukur konsentrasi O3 pada sistem PAM. Teknik sampel yaitu sampel jenuh berdasarkan jumlah titik pemantauan yang hanya berjumlah 10 titik, yaitu titik atau stasiun distribusi yang terdiri atas 5 lantai pada setiap gedung. Analisis data menggunakan metode Lagrangian. Instrumen penelitian menggunakan perangkat lunak EPAnet agar dapat diperoleh simulasi konsentrasi O3 yang terkandung dalam air minum.Hasil: Simulasi hidrolis dan kualitas air minum yang dilakukan menunjukkan hasil konsentrasi O3 pada setiap node dan link berubah setiap perubahan waktu mengikuti segmen distribusi air minum. Hasil simulasi menunjukkan bahwa konsentrasi sisa O3 di akhir pendistribusian yaitu pada bak penampungan air minum berkisar antara 0,33 sampai 0,39 mg/L. Konsentrasi O3 dapat dipengaruhi oleh faktor jarak, pH, suhu, dan kondisi lingkungan di sekitar pipa. Terdapat kecenderungan semakin jauh antara reservoir dengan konsumen, maka semakin sedikit pula sisa O3 yang terkandung didalamnya, hal ini dapat disebabkan oleh adanya reaksi, yaitu bulk reaction dan pipe wall reaction.Simpulan: Konsentrasi awal O3 yang diinjeksian pada proses disinfeksi memiliki konsentrasi sebesar 0,50 mg/L, konsentrasi tersebut terus berubah hingga pada saat air minum ditempatkan pada bak penyimpanan air minum di gedung kantor OB-1 dan OB-2 Divisi Concentrating PTFI konsentrasinya menjadi berkisar antara 0,33 sampai 0,39 mg/L. Hal tersebut menunjukkan bahwa kualitas air minum yang diolah di Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) telah memenuhi baku mutu. ABSTRACTTitle: Water Quality Analysis Based on Ozone (O3) Concentration in Drinking Water Supply at the Office Background: Monitoring the quality of the raw water and treatment units is necessary to meet the drinking water needs of the Concentrating Division employees of PT Freeport Indonesia (PTFI). Therefore, disinfection with ozonation implemented by PTFI aimed at eradicating microorganisms, particularly pathogenic bacteria, as well as making processed drinking water healthier because the use of chlorine disinfectants can cause problems, such as the formation of trihalomethanes (THMs) due to inaccurate breakpoint chlorination (BPC) calculations. This research aims to evaluate the ozone concentration in drinking water supply (PAM) in office buildings OB-1 and OB-2 PTFI Concentrating Division in compliance with the Decree of the Minister of Industry and Trade No. 705 of 2003 that states that ozone (O3) levels in drinking water should range from 0.1 to 0.4 mg/L.Method: The observation method was used and conducted from July to October 2021. The concentration of O3 in the PAM system was measured using a cross-sectional design. In addition, the saturated sampling technique was used since the number of monitoring points was limited to 10, namely distribution points or stations consisting of 5 floors in each building. The Lagrangian method was used to analyze the data and the EPAnet software to obtain a simulation of the concentration of O3 in drinking water.Results: The hydraulics and drinking water quality simulations reveal that the O3 concentration at each node and link varies depending on the drinking water distribution segment. The simulation results show that the residual O3 concentration at the end of the distribution, such as drinking water reservoirs, ranges from 0.33 to 0.39 mg/L. Furthermore, O3 concentration can be affected by distance, pH, temperature, and environmental conditions around the pipe. This indicates the greater the distance between the reservoir and the consumer, the less residual O3 contained in it, and this can be due to reactions, specifically bulk, and pipe wall reactions.Conclusion: The initial concentration of ozone injected in the disinfection process was 0.50 mg/L, which continued to change until the drinking water was placed in storage tanks in the OB-1 and OB-2 office buildings of the PTFI Concentrating Division. The resulting concentration ranged from 0.33 to 0.39 mg/L, indicating that the drinking water treated at the Drinking Water Treatment Plant (IPAM) met the quality standards. 
PENGUKURAN DAN EVALUASI POTENSI BAHAYA ERGONOMI DI LABORATORIUM ANALISIS & ASSAY DIVISI CONCENTRATING PT FREEPORT INDONESIA Arif Susanto; Yopi I Komara; Novie E Mauliku; Agra M Khaliwa; Asep D Abdilah; Ambar D Syuhada; Edi K Putro
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health Vol 7, No 1 (2022): Industrial Hygiene and Occupational Health
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/jihoh.v7i1.7996

Abstract

Pekerja laboratorium memiliki risiko bahaya ergonomi berupa gangguan otot rangka akibat kerja atau disingkat GOTRAK. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengukur dan mengevaluasi potensi bahaya ergonomi di laboratorium analisis dan assay Divisi Concentrating PT Freeport Indonesia (PTFI). Metode penelitian menggunakan observasi. Adapun rancangan penelitian cross sectional dan teknik sampel yaitu sampel jenuh. Standar yang digunakan dalam pengukuran dan evaluasi potensi bahaya ergonomi adalah SNI 9011:2021, dimana hasil pengukurannya digunakan untuk mengidentifikasi gangguan kesehatan dan perlindungan teknisi laboratorium analisis dan assay tersebut. Hasil survei keluhan GOTRAK menunjukkan bahwa dari 33 teknisi laboratorium terdapat 9 teknisi (27,3%) terdiri dari 4 teknisi sample preparation, 3 teknisi fire assay dan 2 teknisi wet assay yang mengalami tingkat risiko keluhan tinggi. Dari hasil survey GOTRAK yang dilakukan, teknisi laboratorium analisis dan assay memiliki jenis keluhan yang serupa seperti kelelahan fisik, mental dan mengalami rasa nyeri/sakit setelah melakukan pekerjaan. Mayoritas teknisi laboratorium teridentifikasi memiliki  tingkat risiko tinggi pada bagian leher, punggung bagian bawah, dan tubuh bagian bawah seperti betis, pinggul, lutut, serta kaki. Mayoritas bahaya ergonomi yang teridentifikasi adalah bahaya postur janggal pada bagian tubuh bawah dan pengangkatan beban secara manual Kata Kunci: bahaya ergonomi; GOTRAK; teknisi laboratorium analisis dan assay; risiko ergonomi; SNI 9011:2021
Psychosocial Risk Factors on Mining Workers Processing Copper and Gold Minerals during Covid-19 Pandemic Khaerani Suci Lestari; Aditya Fadilah Muhamad; Arif Susanto; Edi Karyono Putro; John Charles Wilmot; Yenni Miranda Savira; Aprilia Listiarini; Donny Zulfakar; Stevan Deby Anbiya Muhamad Sunarno
The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health Vol. 10 No. 3 (2021): The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.38 KB) | DOI: 10.20473/ijosh.v10i3.2021.309-315

Abstract

Introduction: In the era of the Covid-19 pandemic, psychosocial issues as part of health and safety have become a popular mental health issue, particularly among gold and copper miners. This situation has led some companies to fire their unskilled and unproductive workers to minimize the production costs. However, there is no specific regulation for the workers that could be a barrier of this unpredicted situation. This condition mostly becomes a negative stressor for the workers at the jobsite. At some point, it develops to a critical health and safety condition known as risky and unhealthy behavior that brings to fatality. The aim of this research is to analyze the psychosocial risk factors that adversely affect the psychology of copper and gold mining workers during the pandemic. Method: This is a cross-sectional study with COPSOQ III, used to identify factors contributing to workers’ psychology, while Dolan & Arsenault’s questionnaire was used to analyze stress symptoms, with a Cronbach α value of 0.83-0.84. Results: Multivariate tests were conducted on the variables of work experience, body mass index, marital status, emotional demands, vertical trust, and organizational justice. Significance values were obtained for the variables of work experience (0.590 body mass index (0.517), marital status (0.122), emotional demands (0.187), vertical trust (0.000), and organizational justice (0.119). Of the six variables, only vertical trusthad a significant value. Conclusion: Psychological risk factors on copper and gold mining workers during the pandemic are only influenced by a vertical trust.Keywords: COPSOQ III, leadership, pandemic, psychosocial, vertical trust
Evaluation of Occupational Health and Safety Management System (SMK3) Health Service Facilities at Puskesmas Cijagra Lama Bandung City Susanto, Arif; Enisah, Enisah
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 5, No 2: December 2020
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.224 KB) | DOI: 10.30604/jika.v5i2.327

Abstract

Health care facilities (fasyankes) are workplaces that pose risks to the safety and health of human resources (HR), patients or clients as well as their companions, visitors and the community living near the health facility. Occupational Health and Safety Management System (OHSMS) at the Community Health Center (Puskesmas) aims to efficient and continuously perform OHS at the health facilities. The purpose of this review is to evaluate the effectiveness and appropriateness of the implementation of the OHS management system, at health facilities so that they are sustainable in achieving the OHSMS goals. The method used is technical triangulation by participatory observation, in-depth interviews and document review. The results show that the Health Center of Cijagra Lama Bandung has an index of 0.8 or 80% that has fulfilled the requirements according to the Indonesian Minister of Health Regulation No. 52 year 2018 concerning Occupational Safety and Health in Health Care Facilities. Continuous improvement of OHS performance carried out for the elements of applying ergonomic principles for lifting; regular health medical check up; immunization for health workers at risk; maintenance of medical equipment; training and amount of health workers trained. Abstrak: Fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) merupakan tempat kerja yang berisiko terhadap keselamatan dan kesehatan sumber daya manusia (SDM), pasien atau klien serta pendampingnya, pengujung dan masyarakat yang berada di sekitar lingkungan fasyankes. Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) bertujuan untuk terselenggaranya K3 fasyankes secara optimal, efektif, efisien serta berkesinambungan. Tujuan peninjauan SMK3 ini dilakukan untuk mengevaluasi efektifitas dan kesesuaian penerapan SMK3 di fasyankes agar berkesinambungan untuk mencapai tujuan SMK3. Metode yang digunakan yaitu triangulasi teknik dengan melakukan observasi partisipatif, wawancara mendalam dan kajian dokumen. Hasil menunjukkan Puskesmas Cijagra Lama Bandung memiliki indeks sebesar 0,8 atau 80% telah memenuhi persyaratan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan RI Indonesia Nomor 52 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Perbaikan dan peningkatan kinerja K3 yang berkelanjutan dapat dilakukan untuk elemen penerapan prinsip ergonomi untuk angkat-angkut; pemeriksaan kesehatan SDM secara berkala; imunisasi bagi SDM fasyankes yang berisiko; pemeliharaan pada peralatan medis; SDM fasyankes terlatih K3 dan jumlah SDM fasyankes yang terlatih K3.
Co-Authors Abd. Rasyid Syamsuri Abdilah, Asep Dian Achmad Supajar Ziarahman Aci Primartadi Aditya Fadila Muhamad Aditya Fadilah Muhamad Agra M Khaliwa Agra Mohamad Khaliwa Agra Mohamad Khaliwa Agus Haryadi Ahmad Ainul Yaqin Amal, Ridha Haykal Ambar D Syuhada Anitasari, Mike Elly Antasari, Mike Elly Anthony Andorful Manuel Aprilia Listiarini Aprilia Listiarini, Aprilia Asep D Abdilah Asep Dian Abdilah Bagus Setiabudi Wiwoho Bintang Fatia Wibowo Budiman Budiman Daniel Oranova Siahaan Danny Rosalinawati Ma&#039;kdika Santoso Dedi Irawan Diki Ariyanto Donny Zulfakar Dwi Jatmoko Dwi Jatmoko Dwiyono Hari Utomo Dyan K. Nugrahaeni Dyan Kunthi Nugrahaeni, Dyan Kunthi E Mauliku, Novi Edi K Putro Edi K Putro Edi Karyono Putra Edi Karyono Putro Edi Karyono Putro Edi Karyono Putro Edi Karyono Putro Elvada, Erisa Enisah, Enisah Fajrul Falakh Fanny Sarah Yuliasari Fathoni Rosyid Alhaq Fitri Rahmawati Hari Eko Irianto Hidayah, Nurulia Hidayatulloh, Rizal Husain, Ahmad Idris, Fairus Prihatin Imam Sunoto, Imam Indah Sari Indra Komara, Yopi Indri Hapsari Susilowati Iqbal, Muhamad Razif Isbakhi, Ari Fajar Jatmiko, Fauzi Johan, Anita John Charles Wilmot John Charles Wilmot Kara, Prayoga Karyono Putro, Edi Khaerani Lestari Khaerani Suci Lestari Khaliwa, Agra Mohamad Kusnadi, Saskia Nur Fadhilah Lilik Dwi Setyana Lola Sugiarni LUKMAN, LUKMAN M. Ardiansyah, M. Ardiansyah Magdalena, Bianca Maghfiroh, Ainun Mahalisa, Rizky Mahlisa, Rizky Manuel, Anthony Andorful Manuel, Anthony Androful Maulani, Laifah Fasilah Mauliku, Novie Elvinawaty Mellyana, Iren Mega Mohamad Khaliwa, Agra Mohammad Reza Listiana Mufrodatu Nafus, Nafasya Muhamad Razif Iqbal Muhamad Razif Iqbal Mukhammad Abdul Wakhid Mulyani , Tri Nulhakim, Ade Lukman Pamungkas, Gondo Harseno Pasaribu, Gloria Cassandra Prasetio, Diki Bima Prasetya, Prima Adi Purba, Corrie Teresia Purnawan Purnawan Purwanto Purwanto Purwoko , Riawan Yudi Putri, Ramadhania Putro, Edi Karyono Riyanto, Agus Salampessy, Randi Bokhy Syuliana Sandi Nugraha Santoso, Danny Rosalinawati Santoso, Danny Rosalinawati Mak'dika Sarah Yuliasari, Fanny Saskia Nur Fadhilah Kusnadi Savira, Yenni Miranda Septian Adi Wijaya Sirait, Anisa Siregar, Taufik Sitti Patimah Sriyono Sriyono Stevan Deby Anbiya Muhamad Sunarno Suhat Suhat Suhat Suhat Sulistyohati, Aprilia Sulthan Muchammad Quds Teguh Akbar Budiana Tri Mulyani Uli Amrina Uli Amrina Usman Usman Wibowo, Bintang Fatta Wicaksono, Faridl Widiyatmoko, Widiyatmoko Wijoyo, Nurseto Jati Wiliam E Yochu Willmot, John Charles Yenni Miranda Savira Yochu, Wiliam Engelbert Yochu, Wiliam Engelberth Yopi I Komara Yudhiantara, Muhamad Rizky Yuli Widiyono Zain, Moh Wahyu Kurniawan Zannah, Miftahul