Kebisingan di lingkungan kerja merupakan salah satu faktor bahaya fisik yang dapat berdampak negatif pada kesehatan dan keselamatan pekerja. Tingkat kebisingan yang melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) dapat menyebabkan gangguan pendengaran, stres, dan penurunan produktivitas. Jabung Compressor Station PT Transportasi Gas Indonesia (TGI) merupakan salah satu area industri yang memiliki tingkat kebisingan tinggi akibat operasional mesin-mesin berat. Oleh karena itu, diperlukan upaya pengendalian untuk meminimalkan risiko bahaya akibat kebisingan di tempat kerja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Data diperoleh melalui pengukuran tingkat kebisingan di area kerja serta wawancara dengan pekerja dan pihak manajemen terkait strategi pengendalian yang telah diterapkan. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa beberapa mesin, seperti Gas Turbine Compressor (92,1 dBA), Fire Engine (96,7 dBA), Gas Engine Generator (85,4 dBA), dan After Cooler (85,2 dBA) memiliki tingkat kebisingan di atas NAB 85 dBA. Upaya pengendalian yang telah diterapkan ialah meliputi rekayasa teknik seperti pemasangan silencer dan enclosure, pengendalian administratif melalui pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan pemasangan safety sign, serta penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) seperti earplug dan earmuff. Untuk upaya eliminasi dan substitusi belom bisa dilakukan oleh Perusahaan. Upaya pengendalian bahaya kerja kebisingan di Jabung Compressor Station PT TGI telah diterapkan dengan pendekatan hierarki pengendalian, tetapi masih perlu evaluasi lebih lanjut untuk meningkatkan efektivitasnya. Perusahaan disarankan untuk memperkuat penerapan teknologi pengendalian kebisingan serta meningkatkan kepatuhan pekerja dalam penggunaan APD.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025