Menstruasi adalah proses fisiologis alami yang dialami oleh setiap wanita, ditandai dengan keluarnya darah dari rahim sebagai akibat dari luruhnya lapisan endometrium karena sel telur yang tidak dibuahi. Namun, proses ini sering disertai dengan keluhan seperti nyeri perut bagian bawah yang dikenal dengan dismenore. Dismenore merupakan salah satu gangguan menstruasi yang cukup umum terjadi, terutama pada remaja, dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Dismenore terjadi akibat kontraksi uterus yang terlalu kuat, yang dipicu oleh peningkatan produksi prostaglandin. Berbagai metode nonfarmakologis telah digunakan untuk mengurangi nyeri haid, di antaranya adalah teknik akupresur titik SP6 dan aromaterapi lavender. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik akupresur SP6 dan aromaterapi lavender terhadap penurunan intensitas nyeri dismenore pada remaja. Metode yang digunakan adalah studi literatur, yaitu dengan mengkaji beberapa penelitian terdahulu yang relevan, guna memperoleh gambaran komprehensif mengenai efektivitas kedua metode tersebut. Hasil kajian menunjukkan bahwa baik akupresur SP6 maupun aromaterapi lavender memiliki efektivitas dalam menurunkan tingkat nyeri haid. Akupresur SP6 bekerja dengan menstimulasi titik tertentu yang berhubungan dengan organ reproduksi, sehingga membantu meredakan kontraksi uterus. Sementara itu, aromaterapi lavender memberikan efek relaksasi yang menenangkan sistem saraf, sehingga mampu mengurangi persepsi nyeri. Kesimpulan dari studi ini menunjukkan bahwa kedua metode tersebut sama-sama efektif, namun akupresur SP6 memberikan hasil yang lebih signifikan dalam mengurangi nyeri dismenore. Oleh karena itu, teknik ini dapat dijadikan alternatif intervensi nonfarmakologis yang aman dan mudah diterapkan, khususnya bagi remaja yang mengalami dismenore.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025