Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) lebih berisiko menghadapi kematian dan cenderung mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan maupun perkembangan di masa kanak-kanak jika dibandingkan dengan bayi yang memiliki berat badan lahir normal. Prevalensi BBLR di Kota Serang tahun 2023 lebih meningkat mencapai 14,58% dibandingkan pada tahun 2022. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh anemia kehamilan dan usia ibu dengan berat badan lahir bayi di Kota Serang. Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan kohort retrospektif yang melibatkan 50 subjek penelitian pada Bulan Juni – Agustus 2024 di wilayah kerja Puskesmas Singandaru, Puskesmas Serang Kota, dan Puskesmas Walantaka. Analisis data dilakukan secara univariat dengan menggunakan distribusi frekuensi dan persentase, sementara analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 8% responden melahirkan bayi dengan berat lahir rendah, 38% responden mengalami anemia saat hamil trimester III, dan 16% responden berada dalam usia kehamilan yang berisiko. Tidak terdapat pengaruh antara anemia kehamilan (p = 0,63) dan usia ibu (p = 0,11) dengan berat badan lahir bayi dengan didapatkan nilai Relative Risk secara berurut sebesar (RR = 1,63) dan (RR = 5,25). Penelitian ini disarankan hendaknya ibu hamil rutin memeriksa kesehatan, termasuk kadar hemoglobin, mengonsumsi makanan kaya zat besi, mengikuti anjuran dokter, dan merencanakan kehamilan ideal pada usia 20–35 tahun dengan persiapan fisik, mental, serta ekonomi yang matang.
Copyrights © 2025