Inisiasi Menyusu Dini penting untuk keberlangsungan ASI eksklusif dan mengurangi angka kematian bayi. Namun, pelaksanaannya di lapangan masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk rendahnya pengetahuan masyarakat dan kurang optimalnya peran penyuluhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi kader posyandu dalam penyuluhan IMD, mengidentifikasi permasalahan atau hambatan yang dialami kader posyandu dan Mengetahui respon serta tindakan ibu-ibu yang mengikuti posyandu di Desa Pangian Tengah Kabupaten Bolaang Mongondow. Penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Informan terdiri dari kepala puskesmas, kader, tenaga promosi kesehatan, bidan, dan ibu yang mengikuti Posyandu. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri (human instrument), yang dibantu dengan lembar kesediaan menjadi informan (Informed Consent), lembar pedoman wawancara, alat perekam suara (handphone), dan buku catatan (notebook). Kontribusi yang dilakukan kader posyandu dalam penyuluhan IMD di Desa Pangian Tengah seperti menyampaikan materi dasar pemberian ASI dan manfaat menyusui bayi. Penyuluhan lebih banyak secara individual dan belum maksimal dalam bentuk kelompok. Aktivitas kader lebih dominan pencatatan, penimbangan dan pengukuran. Hambatan kader dalam penyuluhan yakni faktor internal (kemampuan, keterampilan, dan kepercayaan diri kader) dan faktor eksternal (keterbatasan waktu dan respon dari ibu-ibu). Pengaruh penyuluhan kader Posyandu terkait IMD terbilang cukup baik karena ibu-ibu yang mengikuti posyandu termotivasi melakukan IMD lewat penyuluhan yang disampaikan oleh tenaga kesehatan, kader dan setelah membaca informasi dalam buku KIA. Kader Posyandu berperan penting dalam penyuluhan IMD, namun belum maksimal karena keterbatasan internal (kemampuan, keterampilan, kepercayaan diri) dan eksternal (partisipasi masyarakat dan waktu). Sehingga dukungan pelatihan dan penguatan kapasitas kader sangat diperlukan.
Copyrights © 2025