Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMPAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN Jacob, Firginya K.; Engkeng, Sulaemana; Adam, Hilman
KESMAS Vol 6, No 4 (2017): Volume 6, Nomor 4, Juli 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi adalah ukuran yang dipakai untuk menilai baik buruknya keadaan pelayanan kebidanan (maternity care) dalam suatu negara atau daerah. Menurut World Health Organization (WHO) kematian maternal ialah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan, tingginya angka kematian ibu (AKI) menunjukan masih rendahnya kualitas pelayanan kesehatan dan penurunan angka kematian ibu menjadi indikator keberhasilan derajat kesehatan di suatu wilayah. Pemeriksaan kehamilan atau Antenatal Care(ANC) merupakan komponen pelayanan kesehatan ibu hamil terpenting untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, pendidikan dan sikap ibu hamil dengan pemeriksaan kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Tumpaan Kabupaten Minahasa Selatan. Penelitian ini menggunakan survei analitik dengan menggunakan desain cross sectional (study potong lintang). Sedangkan penentuan sampel menggunakan total Populasi semua ibu hamil trimester II dan III (Total Sampling) dengan pengambilan data menggunakan kuesioner. Pengumpulan data mencakup data primer dengan wawancara pada kuesioner. Analisis data menggunakan Uji Chi- square. Hasil penelitian menunjukan dari 62 Ibu hamil, hasil Analisis menggunakan Uji Chi- square menunjukan adanya hubungan antara Pengetahuan (P=0,035), Pendidikan (P=0,002) dan Sikap (P=0,021) ibu hamil dengan pemeriksaan Kehamilan. Terdapat hubungan antara Pengetahuan, Pendidikan, dan Sikap Ibu Hamil dengan Pemeriksaan Kehamilan Di Wilayah Kerja Puskesmas Tumpaan Kabupaten Minahasa Selatan.Kata Kunci : Pengetahuan, Pendidikan, Sikap, Pemeriksaan Kehamilan ABSTRACTThe Maternal and Infant Mortality Rate is a measure used to assess whether the poor state of obstetric care (maternity care) in a country or region. According to the World Health Organization (WHO) maternal death is the death of a woman while pregnant or within 42 days after the end of the pregnancy from any cause, tar off of her pregnancy and the actions taken to end a pregnancy, the high of maternal mortality rate (MMR) showed the low health care quality and the decrease of maternal mortality is the success indicator of health in the region. Antenatal or Antenatal Care (ANC) is a component of maternal health services most important to reduce maternal and infant mortality. To know the correlation between knowledge, education and behavior of pregnant woman with pregnancy examination in Tumpaan Public Health Center of South Minahasa Regency. This study used an analytic survey using cross sectional design (cross sectional study). While the determination of the sample using the total population of all pregnant women (Total Sampling ) by taking data using questionnaires. Data collection includes primary data with interview on questionnaire. Data analysis using chi-square test. Results research showing of 62 Mother pregnant, results Analysis use chi-square test showed uare existence Relationship between what knowledge (P=0.035), education(P=0.002), Attitude(P=0.021)mother pregnant with examination pregnancy. There is a relationship between knowledge, Education, and the behavior of pregnant women with Pregnancy Examination at the Public Center of Tumpaan, South Minahasa Regency. Keywords: Knowledge, Education, Attitudes, Pregnancy Examination
HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA DAN POSISI KERJA DUDUK DENGAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL PADA PENGEMUDI HEADTRUCK DI TERMINAL PETIKEMAS KOTA BITUNG ., Nurfitriany; Suoth, Lery F.; Adam, Hilman
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keluhan yang dirasakan pada bagian otot skeletal dapat disebabkan karena posisi kerja yang salah dalam waktu yang lama.. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara masa kerja dan posisi kerja duduk dengan keluhan musculoskeletal pada pengemudi headtruck di Terminal Petikemas Kota Bitung, Menggunakan jenis penelitian observasional analitik menggunakan pendekatan cross sectional. Dilaksanakan di terminal petikemas Kota Bitung pada bulan Agustus-November 2018. Sampel dalam penelitian ini yaitu seluruh total populasi pengemudi headtruck di terminal petikemas Kota Bitung yang termasuk dalam kriteria inklusi dan eksklusi yang berjumlah 44 orang. Pengambilan data masa kerja dan posisi kerja duduk menggunakan kuesioner, dan keluhan musculoskeletal menggunakan metode Nordic Body Map (NBM). Uji hubungan menggunakan uji statistik Spearman dengan tingkat kemakaan α 0,05. Hasil penelitian didapatkan masa kerja terbanyak adalah <6 tahun sebanyak 36 responden (83,7%), Posisi kerja duduk terbanyak adalah tidak ergonomis sebanyak 36 responden (83,7%), dan tingkat keluhan musculoskeletal terbanyak pada tingkat keluhan sedang sebanyak 28 responden (65,1%). Hasil uji statistik menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara masa kerja dengan keluhan musculoskeletal p value=0,012 dengan nilai r value= 0,378 yang berarti kekuatan hubungan antara variabel masa kerja dengan keluhan musculoskeletal cukup kuat dan searah, dan terdapat hubungan antara posisi kerja duduk dengan keluhan musculoskeletal p value=0,000 dengan nilai r value=0,620 yang berarti kekuatan hubungan antara variabel posisi kerja duduk dengan keluhan musculoskeletal kuat dan searah. Kata Kunci : Masa Kerja, Posisi Kerja Duduk, Keluhan Musculoskeletal ABSTRACKComplaints felt in the skeletal muscles can be caused by a wrong working position for a long time.This research was conducted to find out whether there is any relationship between the working period and sitting position when working with complaints about musculoskeletal on headtruck driver in container terminal in the town of Bitung. Using an analytic observational research with cross sectional approach. Conducted at the Petikemas terminal in Bitung City in August-November 2018. The sample of this study is the total headtruck driver population in the Bitung City Petikemas Terminal which include in the exclusion and exclusion criteria of 44 people.Data Retrieval of work period ad work oisition used questionnaires, and musculoskeletal complaints used the Nordic Body Map method (NBM) with the Spearman statistical test with a significance level of 0.05. The results of the study showed that the highest work period was <6 years  as many as 36 respondents (83.7%), sitting position was 36 respondents (83.7%), and the highest level of medium musculoskeletal complaints was 28 respondents. (65.1%). The results of statistical tests showed that there is a significant relationship between work period and complaints of musculosetal p value = 0,012 with a value of r value: 0,378 which means that the strength of the relationship between work period variables and musculoskeletal complaints is quite strong and in the same direction, and there is a correlation between sitting work position and musculoskeletal complaints p value = 0,000 with a r value = 0.620 that dares the strength of the relationship between the sitting position and the musculoskeletal complaints in the same direction and direction. Keywords: Working period, a working sitting position, musculoskeletal complaints
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PERAWAT DI RUANGAN RAWAT INAP RSU GMIM PANCARAN KASIH MANADO Umboh, Brenda; Rattu, J. A.M.; Adam, Hilman
KESMAS Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nyeri punggung bawah merupakan sindroma klinik yang ditandai dengan gejala utama nyeri atau perasaan lain yang tidak enak di daerah tulang punggung bagian bawah. Faktor-faktor resiko yang mempengaruhi nyeri punggung bawah diantaranya usia, jenis kelamin, masa kerja, pekerjaan, indeks massa tubuh, aktivitas fisik, riwayat cedera punggung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan antara karakteristik individu dengan keluhan nyeri punggung bawah pada perawat di ruangan rawat inap RSU GMIM Pancaran Kasih Manado. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menggunakan metode penelitian survei analitik dengan pendekatan studi potong lintang. Jumlah sampel yang didapat sebanyak 53 responden dengan menggunakan teknik total sampling, dan instrumen yang digunakan yaitu kuesioner keluhan nyeri punggung bawah yang berjumlah 20 pertanyaan. Penelitian ini dilaksanakan di ruangan rawat inap RSU GMIM Pancaran Kasih Manado pada bulan Mei-Agustus 2017. Analisis bivariat menggunakan uji chi square (∂= 5% dan CI= 95%) dengan bantuan aplikasi SPSS. Hasil analisis bivariat faktor umur dengan keluhan nyeri punggung bawah menunjukkan nilai p= 0,194 yang berarti tidak ada hubungan, faktor jenis kelamin dengan keluhan nyeri punggung bawah menunjukkan nilai p= 0,592 yang berarti tidak ada hubungan, dan masa kerja dengan keluhan nyeri punggung bawah menunjukkan nilai p= 0,039 yang berarti ada hubungan.Kata Kunci : Keluhan Nyeri Punggung Bawah, Umur, Jenis Kelamin, Masa KerjaABSTRACTLow back pain is a clinical syndrome characterized by major symptoms of pain or other discomfort in the lower area of spine. Several factors which affect the low back pain are the age, sex, occupation, index body mass, physical activity, history of back injury. The purpose of this study was to determine the relationship between individual characteristics with low back pain complaints on the nurses in the inpatient room of GMIM Pancaran Kasih Hospital Manado. This study was a descriptive analytic study with cross sectional approach. The sample was total sampling that 53 nurses and the resarch instrument is low back pain questionnaire which consist of 20 items. This study was conducted in inpatiens room of GMIM Pancaran Kasih Manado Hospital in May to Agust 2017. Bivariate analisis was performed using chi square test (α= 5% and CI=95%) with SPSS. The result of bivariate analysis of age with low back pain complaints showed probability of 0,194 that means no relationship, the sex with low back pain complaints showed probability of 0,592 that means no relationship, and working time with low back pain complaints showed probability of 0,039 that means relationship.Keyword: Low Back Pain Complaints, Age, Sex, Working Time
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN PELAJAR TENTANG PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI SMA NEGERI 1 MANADO Toar, Azriel Elisabeth; Adam, Hilman; Engkeng, Sulaemana
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Penyuluhan  kesehatan adalah upaya yang direncanakan untuk memengaruhi orang lain baik individu, kelompok atau masyarakat sehingga dapat melakukan seperti yang diharapkan oleh pelaku penyuluh kesehatan. Masalah penyalahgunaan narkoba merupakan masalah yang sering menjadi sorotan dewasa ini, khususnya di kalangan remaja, berdasarkan data dari WHO di perkirakan 150.000 remaja di Indonesia terlibat penyalahgunaan narkoba. Berdasarkan data dari polisi resort Kota Manado menunjukan bahwa kasus penyalahgunaan narkoba meningkat secara terus-menurus dan dari tahun-ketahun. Pada tahun 2015 terdapat satu kasus dengan jumlah tersangka tujuh orang dan pada tahun 2016 terdapat delapan tersangka,pada tahun 2017 terdapat sembilan tersangka, pada tahun 2018 terdapat 22 tersangka dan pada awal 2019 terdapat 10 tersangka, maka dari data tersebut dilihat terjadi peningkatan kasus jenis narkoba dari tahun 2015-2018, sedangkan pada tahun 2019 terjadi penurunan kasus penyalagunaan jenis narkoba. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan pelajar di SMA Negeri 1 Manado terhapa bahaya penyalahgunaan narkoba. Metode penelitia ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan tru eksperimen dengan pendekatan one group pre-test post-test. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah pelajar kelas XI IPA 7 dan kelas XI IPA 8 dengan jumlah 80 pelajar. Hasil penelitian:  Menunjukkan ada pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan pelajar kelompok eksperimen dengan nilai (p=0,018) dan tidak ada pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan pelajar kelompok kontrol dengan nilai (p=0,643). Kesimpulan: Terdapat pengaruh penyuluhan kesehatan pada pelajar kelompok eksperimen dan tidak terdapat pengarh penyuluhan kesehtan pada pelajar kelompok kontrol.  Kata Kunci: Pengetahuan Penyalahgunaan Narkoba ABSTRACTBackground: Health education is a planned effort to influence others, whether individuals, groups or communities, so that they can do as expected by the health educator. The problem of drug abuse is a problem that is often in the spotlight today, especially among adolescents, based on data from the World Health Organization, it is estimated that 150,000 adolescents in Indonesia are involved in drug abuse. Based on data from the Manado City resort police shows that drug abuse cases are increasing steadily and year after year. In 2015 there were one case with seven suspects and in 2016 there were eight suspects, in 2017 there were nine suspects, in 2018 there were 22 suspects and in early 2019 there were 10 suspects. So from these data seen an increase in cases of drug types from 2015-2018, while in 2019 there was a decrease in cases of drug abuse. Research Objective: To find out the effect of health education on students' knowledge in Manado 1 High School about the dangers of drug abuse. Research method is a quantitative study using experimental groups with one group pre-test post-test approach. The population and sample in this study were students of class XI Natural Sciences 7 and 8 with a total of 80 students. Results: There was an effect of health education on the knowledge of experimental group students with a value (p = 0.018) and there was no effect of health education on the knowledge of control group students with a value (p = 0.643). Conclusion: There is an effect of health education on experimental group students and there is no effect on health education on control group students. Keywords:Knowledge, Drug Abuse
DETERMINAN PERILAKU BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN DI DESA JAYAKARSA KECAMATAN LIKUPANG BARAT KABUPATEN MINAHASA UTARA Talinusa, Christanti Engelya; Rattu, Joy A. M; Adam, Hilman
KESMAS Vol 6, No 4 (2017): Volume 6, Nomor 4, Juli 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manusia pasti memiliki kebutuhan fisiologis seperti rumah. Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kebutuhan manusia. Syarat-syarat rumah sehat adalah salah satunya yaitu pembuangan tinja atau jamban. Jamban merupakan salah satu fungsi keluarga untuk membuat rumah yang sehat selain lantai, dinding, atap genteng, ventilasi cahaya, ruang tamu, dan kamar. Fungsi dari jamban sehat yaitu untuk membuang kotoran manusia, dan jamban juga mempunyai bentuk, yaitu leher angsa, cubluk dan sebagainya. Untuk mengetahui Determinan Perilaku Buang Air Besar Sembarangan di Desa Jayakarsa Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara.Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan menggunakan rancangan Cross Sectional. Sampel menggunakan Total Sampling dengan jumlah 58 responden, dengan pengambilan data menggunakan kuesioner. Uji statistic yang digunakan yaitu uji chi square. Hasil menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku buang air besar sembarangan (p = 0,000). Ada hubungan antara sikap dengan perilaku buang air besar sembarangan (p = 0,000). Ada hubungan antara tindakan dengan perilaku buang air besar sembarangan (p = 0,001) di Desa Jayakarsa Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara.Terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap, dan tindakan dengan perilaku buang air besar sembarangan di Desa Jayakarsa Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara.Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan Perilaku Buang Air Besar SembaranganABSTRACTCertainly, humans have physiological needs such as home. Home is one of the essential requirements for human needs. One of the conditions of a healthy home is toilets or latrines. Toilet is one of the family functions for a healthy home besides, floor, wall, roof tile, lights vents, living room, and bedroom. The function of a healthy latrine is for the provision of human waste, and latrines also have several shapes, namely swan neck and so forth. To determine the Determinant on the Behavior of Defecating Carelessly in Jayakarsa Village Likupang Barat Sub-District Minahasa Utara District. This research is an analytic survey research using Cross Sectional design. The sample was obtained by Total Sampling method with 58 respondents, with the data collection by using questionnaire. Statistic test was conducted by using chi square. The results indicated a relationship between knowledge and careless defecation behavior (p = 0,000). There was a relationship between attitude with careless defecation behavior (p = 0,000). There was a relationship between action with careless defecation behavior (p= 0,001) in Jayakarsa Village Likupang Barat Sub-District Minahasa Utara District.There was a relationship between knowledge, attitude, and action towards the behavior of defecating carelessly in Jayakarsa Village Likupang Barat Sub-District Minahasa Utara District.Keyword : Knowledge, Attitude, Action, The Behavior of Defecating Carelessly
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOLAANG KECAMATAN LANGOWAN TIMUR Lumenta, Prisilia Gloria; Adam, Hilman; Engkeng, Sulaemana
KESMAS Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air Susu Ibu merupakan sumber gizi terbaik bagi bayi di usia awal kelahirannya. ASI eksklusif yaitu bayi yang diberikan ASI tanpa makanan tambahan sejak lahir sampai bayi berusia enam bulan kecuali obat-obatan, vitamin dan mineral. Cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0 - 6 bulan menurut data dari WHO sebesar 39 %. Target yang ditetapkan oleh WHO di tahun 2025 adalah 50%. Pada tahun 2016, cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi yang berumur 0 – 6 bulan di Indonesia sebesar 41,5 %. Tahun 2017, cakupan pemberian ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Wolaang yaitu 43,4%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu dan faktor sosial ekonomi dengan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Wolaang Kecamatan Langowan Timur Kabupaten Minahasa. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 56 ibu yang diambil dengan menggunakan total sampling. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square. Hasil menunjukkan bahwa ibu yang mempunyai pengetahuan kurang (67,9%), ibu bekerja (21,4%), pendapatan <UMP (44,6%). Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan pemberian ASI eksklusif p=0,045 (p<0,05), sosial ekonomi dengan pemberian ASI eksklusif p=0,041 (p<0,05). Tidak terdapat hubungan antara pekerjaan dengan pemberian ASI eksklusif p=0,096 (p>0,05).Kata Kunci : ASI Eksklusif, Pengetahuan Ibu, Faktor Sosial EkonomiABSTRACTBreast milk is the best source of nutrition for babies in their early birth. Exclusive breastfeeding is an act of breastfeeding infant without supplementary food from birth until six months of age, excluding drugs, vitamins and minerals. The rate of exclusive breastfeeding in infants aged 0-6 months according to data from WHO is 39%. The target specified by WHO for 2025 is 50%. In 2016, coverage of exclusive breastfeeding in infants aged 0-6 months in Indonesia reached 41.5%. In 2017, the rate of exclusive breastfeeding in Wolaang Community Working Area reached 43.4%. The purpose of this study is to determine the relationship between mother’s knowledge and socioeconomic factors with exclusive breastfeeding within Wolaang Community Health Center’s work environment in East Langowan District of Minahasa Regency. This research is analytical with cross sectional design. There are 56 mothers who serve as samples in this study, using total sampling method. Data analysis was carried out through a chi-square test. The results are as follows: mothers with less knowledge (67.9%), working mothers (21.4%), income < minimum regional wage (44.6%). There is a significant correlation between mother's knowledge with exclusive breastfeeding p = 0,045 (p <0,05), socioeconomics with exclusive breastfeeding p = 0,041 (p <0,05) There was no significant correlation between work and exclusive breastfeeding p = 0.096 (p> 0.05).Keywords: Exclusive Breastfeeding, Mother’s Knowledge, Socioeconomics
HUBUNGAN ANTARA POSISI KERJA DENGAN KELUHAN MUKULOSKELETAL PADA NELAYAN DI DESA ALO UTARA KECAMATAN RAINIS KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD Larenggam, Adi K.; Kawatu, Paul A.T.; Adam, Hilman
KESMAS Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) merupakan keluhan pada bagian-bagian otot rangka yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan sangat ringan sampai sangat sakit. Apabila otot menerima beban statis secara berulang dalam waktu lama dan rasa sakit yang membuat seseorang sulit dalam pergerakan, akan dapat mengurangi produktifitas dalam bekerja, dan dalam waktu yang lama, akan dapat menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligament dan tendom. Keluhan hingga kerusakan inilah yang biasanya diistilahkan dengan keluhan musculoskeletal disorders. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui hubungan antara posisi kerja dengan keluhan muskuloskeletal pada Nelayan di Desa Alo Utara Kecamatan Rainis Kabupaten Kepulauan Talaud.Penelitian ini dilaksanaka di Desa Alo Utara Kecamatan Rainis Kabupaten Kepulauan Talaud pada bulan Agustus-Oktober 2018. Sampel penelitian ini adalah Nelayan di Desa Alo sebanyak 53 orang, penelitian ini menggunakan cross sectional study yang merupakan metode dari survey analitik. Penilaian posisi kerja dilakukan dengan menggunakan merote Rapid Entire Body Assessment (REBA) dan Keluhan Muskuloskeletal menggunakan Kuesioner Nordic Body Map (NBM). Uji statistik yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Spearman.Perhitungan uji Spearman pada Posisi Kerja dengan Keluhan Muskuloskeletal diperoleh p value= 0,409 dengan prevalensi berdasarkan keluhan musculoskeletal (79,2%) dan posisi kerja (50,9%).Terdapat hubungan antara posisi kerja berdiri dengan keluhan musculoskeletal pada Nelayan di Desa Alo Utara Kecamatan Rainis Kabupaten Kepulauan Talaud.Kata Kunci: Posisi Kerja, Keluhan Muskoloskeletal, Nelayan.ABSTRACTMusculoskeletal disorders (MSDs) are complaints of parts of the skeletal muscles that are felt by a person ranging from very mild complaints to very painful. If the muscle receives repetitive static load for a long time and the pain that makes a person difficult in movement, will reduce productivity in work, and for a long time, can cause complaints in the form of damage to the joints, ligaments and tendons. Complaints to damage are usually termed musculoskeletal disorders. This study aims to determine the relationship between work position and musculoskeletal complaints in fishermen in Alo Utara Village, Rainis District, Talaud Islands Regency.This research was conducted in Alo Utara Village, Rainis Subdistrict, Talaud Islands Regency in August-October 2018. The sample of this research was 53 fishermen in Alo Village, this study used cross sectional study which was a method of analytic survey. Work position assessment is carried out by using the Remote Entire Body Assessment (REBA) and Musculoskeletal Complaints using the Nordic Body Map Questionnaire (NBM). The statistical test used was univariate and bivariate analysis using the Spearman test.Spearman's test calculation on work position with musculoskeletal complaints obtained p value = 0.409 with prevalence based on musculoskeletal complaints (79.2%) and work position (50.9%).There is a relationship between standing work position and musculoskeletal complaints in fishermen in Alo Utara Village, Rainis District, Talaud Islands Regency.Keyword: Word position, Musculoskeletal complaints, Fesherman
GAMBARAN BEBAN KERJA DENGAN STRESS KERJA PADA ANGGOTA KORPS BRIMON BATALYON A PELOPOR KOMPI 2 POLDA SULAWESI UTARA TAHUN 2018 Tuwing, Sriyati Felly; Doda, Vanda; Adam, Hilman
KESMAS Vol 8, No 1 (2019): Volume 8, Nomor 1, Januari 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stress kerja Adalah salah satu output yang dihasilkan oleh beban kerja dalam lingkungan pekerjaan, stress kerja seringkali muncul oleh karena ketidakseimbangan antara bebankerja dengan kemampuan pekerja sehingga menyebabkan kelelahan kerja pada seseorang dalam suatu lingkungan kerja. Beban kerja pada tenaga kerja berbeda antara satu dengan tenaga kerja lainnya dan sangat tergantung dari tingkat keterampilan, kesegaran jasmani, keadaan gizi, jenis kelamin, masa kerja, usia dan ukuran tubuh dari pekerja yang bersangkutan. Kekuatan fisik seorang pekerja dapat berubah seiring waktu dan kondisi yang ada. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Gambaran Beban Kerja Dan Stres Kerja Pada Anggota Korps Brimob Batalyon A Pelopor Kompi 2 Polda Sulawesi Utara Tahun 2018. Metode penelitian ini adalah bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah semua anggota Sat Brimob Batalyon A Kompi 2 Polda Sulawesi Utara yang berjumlah 50 orang. Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah kuisioner psikososial/stress dan Nasa TLX untuk mengukur beban kerja. Hasil penelitian  yang dilakukan beban kerja pada anggota korps Brimob  Batalyon A Pelopor Kompi 2 Polda Sulut Tahun 2018 berada pada kategori sedang sedangkan stress kerja pada anggota korps Brimob Batalyon A Pelopor Kompi 2 Polda Sulut Tahun 2018 berada pada kategori tinggi. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah semua Anggota Korps Brimob Batalyon A Pelopor Kompi 2 Polda Sulut Tahun 2018 memiliki beban kerja dengan kategori sedang dan stress kerja yang tinggi.   ABSTRACTWork stress is one of the outputs produced by workloads in the work environment, work stress often arises because of an imbalance between workers and workers' abilities, causing work exhaustion in someone in a work environment. The workload on labor differs from one worker to another and is highly dependent on skill level, physical fitness, nutritional condition, gender, work period, age and body size of the worker concerned. The physical strength of a worker can change over time and conditions. The purpose of this research is to find out the description of workload and work stress on the members of the Brimob Corps of Battalion A Pioneer of Kompi 2 North Sulawesi Regional Police in 2018. This research method is descriptive analytic by using a cross sectional study approach. The population in this study were all members of the Sat Brimob Battalion A Kompi 2 North Sulawesi Regional Police which numbered 50 people. The research instrument used in this study was a psychosocial / stress questionnaire and Nasa TLX to measure workload. From the results of the research conducted, it can be concluded that the workload on members of the Brimob Corps Battalion A Pioneer 2 North Sulawesi Regional Police in 2018 is in the moderate category while work stress on members of the Brimob Corps Battalion A Pioneer of Company 2 North Sulawesi Regional Police in 2018 is in the high category. The conclusions in this study are all members of the Brimob Corps of Battalion A Pioneer of Company 2 North Sulawesi Regional Police in 2018 have a workload with a moderate category and high work stress.
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SEKS BEBAS TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA DI SMK KRISTEN KOTAMOBAGU Rochim, Putri Sri Ervina; Raule, Jean; Adam, Hilman
KESMAS Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan yang dilakukan tenaga kesehatan atau instansi dengan tujuan seseorang bahkan kelompok untuk hidup lebih baik dan sehat. Perilaku seksual adalah tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual baik dilakukan sendiri, dengan lawan jenis, maupun sesama jenis. Tujuan dari penelitian ini untuk dapat mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan remaja tentang seks bebas di SMK Kristen Kotamobagu, penelitian ini ialah eksperimental, menggunakan rancangan eksperimen semu (quasi experiment design) dengan rancangan penelitian Non equivalent control group, Penelitian ini dilakukan di SMK Kristen Kotamobagu pada 14 Agustus 2019. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan Seks bebas pada remaja di SMK Kristen Kotamobagu, hasil Uji Independent T-test pada post-test Perlakuan penyuluhan pada grup eksperimen lebih berpengaruh dibandingkan dengan perlakuan leaflet pada grup kontrol. Adapun pengaruh penyuluhan dapat dilihat pada grup eksperimen dengan rata-rata skor pengetahuan seks bebas  yang lebih tinggi pada post-test dari grup kontrol yang hanya diberikan perlakuan pemberian Leaflet (12,00>8,00). Terdapat Pengaruh Penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan Seks bebas pada remaja di SMK Kristen Kotamobagu. Bagi institusi diharapkan untuk dapat menciptakan kegiatan yang positif untuk meningkatkan kreativitas pelajar dengan memperbanyak kegiatan ekstrakulikuler sehingga pelajar dapat terhindar dari perilaku dan dampak seks bebas. Kata kunci : Penyuluhan Kesehatan, Leaflet, Remaja, Seks Bebas ABSTRACT Health education is a health activity carried out by health workers or institutions with the aim of someone even a group to live better ang healther.  Sexual behavior is behavior that is driven by sexual desire whether done alone, with the opposite sex, or the same sex. The purpose of this study was to determine the effect of health education on adolescent knowledge about free sex in Kotamobagu Christian Vocational School, this study was experimental, using a quasi-experimental design with a Non equivalent control group research design, this study was conducted at SMK  Kristen Kotamobagu on August 14, 2019. Based on research conducted for the Effect of health education on the Level of Free Sex Knowledge in adolescents at Kotamobagu Christian Vocational School, the results of the Independent T-test on the post-test The treatment of health education in the experimental group was more influential compared to the leaflet treatment in the control group.  The effect of counseling can be seen in the experimental group with the higher average score of free sex knowledge in the post-test of the control group that was only given the treatment of giving leaflets (12.00> 8.00). There is an Effect of Counseling on the Level of Free Sex Knowledge in adolescents at Kotamobagu Christian Vocational School.  Institutions are expected to be able to create positive activities to increase student creativity by increasing extracurricular activities so that students can avoid the behavior and effects of free sex. Keywords : Health Education, Leaflet, Teenagers, Free Seks
KAJIAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP NEGERI 10 KOTA MANADO Tebisi, Dwi Ayu Ningsi; Engkeng, Sulaemana; Adam, Hilman
KESMAS Vol 6, No 4 (2017): Volume 6, Nomor 4, Juli 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan reproduksi adalah segala aspek kesehatan yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya yang berada dalam keadaan sempurna baik secara fisik, mental, dan sosial yang bukan semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan. Hasil Survei Demografi dan kesehatan Indonesia-Kesehatan Reproduksi Remaja (SDKI-KRR) tahun 2012 tentang pengetahuan remaja perempuan ditemukan sebesar 4,7% tidak tahu tentang perubahan fisik pubertas anak perempuan dan 10,1% tidak tahu tentang perubahan fisik pubertas laki-laki. Pada remaja laki-laki ditemukan 11,1% tidak tahu tentang perubahan fisik pubertas laki-laki dan 21,2% tidak tahu tentang perubahan fisik pubertas perempuan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengetahuan dan sikap dengan kesehatan reproduksi remaja di SMP Negeri 10 Manado. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Informan yang diambil dalam penelitian ini Kepala Sekolah, Guru Bimbingan Konseling, dan Guru Wali kelas yang dapat menjelaskan mengenai keadaan sekolah dan yang mengetahui mengenai siswa dan siswi di sekolah, informan berikutnya diambil satu orang siswa dan satu orang siswi kelas IX. Dalam penelitian ini diketahui bahwa pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi di SMP Negeri 10 Manado belum cukup baik, karena dari hasil wawancara informan siswa dan siswi belum mengetahui lebih jelas mengenai keputihan, Penyakit Menular Seksual dan alat kontrasepsi. Namun, mengenai sikap informan siswa dan siswi sudah baik, karena dari hasil wawancara mendalam informan setuju tentang hal-hal positif yang dilakukan mengenai kesehatan reproduksi dan tidak setuju dengan hal-hal yang negatif. Untuk fakta kondisi saat ini yang dimiliki informan siswa dan siswi, mereka dalam kondisi yang sehat bagian reproduksinya. Pengetahuan yang dimiliki dua informan siswa dan siswi masih belum cukup, karena sebagian besar mereka hanya sekedar tahu dan tidak mengetahui lebih spesifik beberapa pertanyaan yang ditanyakan. Sikap tentang kesehatan reproduksi pada kedua informan sudah sangat baik dengan mereka menyikapi dengan positif melalui wawancara mendalam. Fakta kondisi saat ini kesehatan reproduksi kedua informan terjamin kesehatannya.Kata Kunci: Kesehatan, Reproduksi, Pengetahuan, SikapABSTRACTReproductive health is the entire aspects of health associated with the reproductive system, along with its functions and processes which are in perfect condition both physically, mentally, and socially, which are not solely free from disease or disability. Basically, the knowledge regarding the reproductive health has to be obtained early from the parents, because the level of knowledge about reproductive health is one factor which can affect the adolescent sexual behavior. The result of Indonesia Demographic and Health Survey - Adolescent Reproductive Health of 2012 on the knowledge of female adolescents, it was found that 4.7% of them did know about the physical changes of puberty on female and 10.1% of them did not know about the physical changes of puberty on male. In male adolescents, 11.1% did not know about the physical changes of puberty on male and 21.2% did not know about the physical changes of puberty on female. The purpose of this research was to determine the knowledge and attitude towards adolescent reproductive health in Junior High School 10, Manado. This research used qualitative research. Informants taken inthis research were Principals, Counseling Teachers and Class Teachers who may explain the condition of the school and who understood the students in school, the next informant was one female student and one male student from grade IX. In this research, it is known that the knowledge about reproductive health in Junior High School 10, Manado was not favorable, because from the interview result of students, they do not have clear knowledge about leucorrhoea, Sexually Transmitted Diseases ranging from various of STD, the cause of STD, and the way of transmission, and about contraceptives. However, the attitude of students (informants) were favourable, because from the results of in-depth interviews, informants agreed about the positive things conducted on reproductive health and disagree with the negative matters. For the fact on the current condition of the informants, they were in a healthy reproductive condition, because during this research, the informants have never felt any pain in the reproductive organs. Knowledge owned by the two informants is still inadequate, because most of them did not know several questions asked more specifically. Attitudes about reproductive health on both informants have been very good with them responding positively through in-depth interviews. The fact on the current condition of reproductive health of both informants is guaranteed as healthy because it can be seen from the way of responding with positive reproductive health.Keyword : Reproductive, Health, Knowledge, Attitudes
Co-Authors ., Nurfitriany Akay, Meiliv Melinda Amalia, Selvina Putri Arbie, Astrid R. Ardiansa A.T Tucunan, Ardiansa A.T Asep Rahman Asep Rahman, Asep Assa, Indri L.A. Avriline, Yossie B H. R. Kairupan Bahar, Aprillia Pratiwi Iriany Bolung, Alva T. Claudio Daud, Juwita Doda, Diana V.D. Engka, Irene J. Entaren, Hardina Debora F Ari Anggraini Sebayang Febi Kolibu, Febi Franckie R. R. Maramis Franckie R.R Maramis, Franckie R.R Gerungan, Anastasia Emmy Ishak, Jihan Larasati Jacob, Firginya K. Jeanvili Jenifer Anti, Berliana Brighitta Joy A.M Rattu Jumria Jusuf, Nurlela Kaeng, Mayumi K. Kawatu, Paul A. T Kolibu, Febi K. Lahamu, Ilke Silmawati Laode, Alya Lapong, Gloria Melisa Larenggam, Adi K. Laurensia, Veronika Lumenta, Prisilia Gloria Lutfitasari, Ananda Mailoa, Kezia M. Maino, Irny Maino, Irny E. Makatempuge, Jennifer Filipi Malonda, Nancy Swanida Henriette Mambo, Hizkia Medila, Kristy Melatunan, Chlara E. Mino, Zety Salasabilah Musa, Ester Candrawati Nancy S. H. Malonda Nay, Nilia V.D ngodu, chesee v. Nurmidin, M Fadel Onibala, Nathalia Pabiaran, Anita Pai, Restawari Syalomitha Parinding, Reva Paul A.T. Kawatu Pinontoan, Tessa A.D. Puasa, Djunita D.A Rahayu H. Akili, Rahayu H. Rattu, J. A.M. Rattu, Joy A. M Ratu, Rifkha Elisabeth Raule, Jean Rochim, Putri Sri Ervina Rondonuwu, Mutiara L.M. Rumayar, Adisti Saleh, Nadiah Sari, Intan Iman Sendouw, Gloria J. Sulaemana Engkeng, Sulaemana Suoth, Lery F. Talinusa, Christanti Engelya Tanggang, Stela Tarigan, Titra M. Serafim Tebisi, Dwi Ayu Ningsi Terok, Yunifi C. Tiara, Chasandra Toar, Azriel Elisabeth Tumangken, Trivena E. Tumewu, Ekklesia S. Tumewu, Violisa S. Tuwing, Sriyati Felly Umboh, Brenda Umboh, Tirsa Walangitan, Vrischa F. Warong, Sumarno A. Wenas, Crifianny P. Wenas, Hartfi A. Wowor, Ribka Wowor, Ribka E. Wowor, Ribka Elisabeth Yakub, Faradebi Yolanda Anastasia Sihombing Yulianty Sanggelorang Zendrato, Lastri Ningsih