Prevalensi persalinan dengan sectio caesarea (SC) menunjukkan peningkatan signifikan di berbagai wilayah, termasuk Kabupaten Banyuwangi, yang melebihi batas ideal rekomendasi WHO sebesar 10–15%. Tingginya angka persalinan dengan sectio caesarea (SC) menjadi perhatian serius dalam bidang kesehatan ibu dan anak, terutama apabila prosedur dilakukan tanpa indikasi medis yang jelas. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor determinan yang memengaruhi persalinan SC di rumah sakit wilayah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2024. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional retrospektif dengan sampel 2.057 ibu bersalin, dipilih melalui metode cluster sampling. Data dikumpulkan menggunakan checklist dan dianalisis dengan uji Chi-Square serta regresi logistik. Temuan mengindikasikan 62,2% ibu melahirkan melalui SC. Analisis bivariat dan multivariat mengidentifikasi bahwa variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap kejadian SC adalah paritas (AOR = 2,277), riwayat SC sebelumnya (AOR = 0,132), ketuban pecah dini (KPD) (AOR = 0,003), preeklampsia (AOR = 0,010), letak janin abnormal (AOR = 0,058), dan cephalopelvic disproportion (CPD) (OR = 73,810). CPD merupakan faktor paling dominan dalam menentukan tindakan SC. Sementara itu, usia ibu tidak berpengaruh secara signifikan. Temuan ini menekankan pentingnya skrining risiko obstetri secara komprehensif, peningkatan edukasi kepada ibu hamil, serta pengambilan keputusan berbasis bukti untuk menurunkan angka SC yang tidak berdasar pada indikasi medis.
Copyrights © 2025