Penelitian ini sebagai upaya pelestarian makam situs sejarah di Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara yang meliputi wilayah Kelurahan Palarahi, Kelurahan Inalahi, dan Kelurahan Wawotobi. Penelitian ini penting dilakukan sebagai bahan kajian ilmu pengetahuan dalam upaya pengembangan wawasan kesadaran sejarah lokal yang ada di Sulawesi Tenggara. Penelitian ini juga sebagai bentuk identifikasi objek-objek yang bisa menjadi sumber sejarah atau bukan sumber sejarah. Pengetahuan masyarakat mengenai sumber sejarah menjadi banyak diperbincangkan karena dilatarbelakangi sikap egosentris yang tak jarang menganggap sebuah objek sejarah sebagai hak milik keluarga atau bahkan membuat silsilah tanpa dasar yang jelas. Kegiatan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keberadaan sumber-sumber sejarah dan hubungannya dengan peristiwa masa silam. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang dikemukakan oleh Kuntowijoyo yang terdiri atas lima tahapan, yaitu: (1) Pemilihan topik, (2) Heuristik, (3) Kritik sumber, (4) Interpretasi, dan (5) Historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peristiwa sejarah mulai dari terbentuknya Kerajaan Konawe hingga masuknya pengaruh Hindia Belanda di tanah Konawe menyisakan bukti otentik yang merupakan bukti sejarah yang masih bisa dilihat hingga saat ini di antaranya makam Tusawuta, makam Lamboasa, makam Lasandara, dan makam Lakidende. Bangunan fisik lainnya yang memiliki ciri arsitektur kolonial juga masih terdapat di Kecamatan Wawotobi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025