Latar Belakang: Terapi komplementer dalam masa nifas merupakan salah satu alternatif non farmakologi yang dapat dimanfaatkan oleh ibu dalam mengatasi keluhan dan pemulihan selama nifas karena dapat menghindari efek samping. Adapun terapi komplementer dalam masa nifas diantaranya SEFT, teknik relaksasi seperti SEFT didasarkan pada cara kerja sistem saraf simpatis serta parasimpatis terbukti mampu menghambat stres dan kecemasan yang dialami seseorang.. Di Indonesia prevalensi gangguan mental seperti depresi dan gangguan kecemasan pada ibu setelah melahirkan sekitar 19,8% dari 14 juta orang populasi penduduk Indonesia. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh Terapi SEFT terhadap kecemasan pada ibu nifas 1 – 14 hari di wilayah Kota Cirebon Tahun 2024. Metode:  Penelitian menggunakan desain pra experimental dengan menggunakan one group pretest posttest design. Hasil: Hasil Penelitian yang dilakukan didapatkan gambaran tingkat kecemasan ibu nifas sebelum dilakukan SEFT terapi adalah 11 orang mengalami kecemasan ringan, dan 4 orang mengalami cemas sedang, dan gambaran tingkat kecemasan ibu nifas setelah dilakukan SEFT terapi adalah 14 menjadi tidak cemas, dan 1 masih cemas ringan. Kesimpulan: Terdapat Pengaruh Pemberian Terapi SEFT terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Nifas di wilayah kerja Puskemas Majasem Kota Cirebon Tahun 2024. Saran: Penelitian ini dapat diterapkan dalam kelas ibu nifas secara berkelanjutan sehingga mengurangi kecemasan ibu dalam menjalani masa nifas dan dapat dijadikan sebagai informasi dalam melakukan penelitian selanjutnya. Kata Kunci : Kecemasan, Nifas, SEFT ABSTRACT Background: Complementary therapy in the puerperium is one of the non-pharmacological alternatives that can be utilized by mothers in overcoming complaints and recovery during puerperium because it can avoid side effects. The complementary therapies in the postpartum period include SEFT, relaxation techniques such as SEFT are based on the workings of the sympathetic and parasympathetic nervous systems and have been shown to be able to inhibit the stress and anxiety experienced by a person. In Indonesia, the prevalence of mental disorders such as depression and anxiety disorders in mothers after childbirth is around 19.8% of the 14 million Indonesian population. Objective: To determine the effect of SEFT Therapy on anxiety in postpartum women 1 - 14 days in the Cirebon City area in 2024. Methods:  The study used a pre experimental design using a one group pretest posttest design. Results: The results of the research conducted obtained a description of the anxiety level of postpartum women before SEFT therapy was 11 people experiencing mild anxiety, and 4 people experiencing moderate anxiety, and a description of the anxiety level of postpartum women after SEFT therapy was 14 became not anxious, and 1 was still mildly anxious. Conclusion: There is an effect of giving SEFT therapy on the anxiety level of postpartum women in the working area of Majasem Community Health Center, Cirebon City in 2024. Suggestion: This research can be applied in postpartum women's classes on an ongoing basis so as to reduce maternal anxiety in undergoing the postpartum period and can be used as information in conducting further research. Keywords: Anxiety, Postpartum, SEFT 
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025